IDEAOnline -Banyak dari IDEA lovers yang merasa,menggunakan ubin klasik lebih istimewa dari pada ubin biasa. Tapi tahu gimana cara memesannya? Intip di sini!
Berbicara ubin klasik, pasti semua setuju, Yogyakarta adalah tempat lahimya.
Bahkan, salah satu ubin klasik merek Tegel Kunci yang beriokasi di Jalan KS. Tubun 95, Yogyakarta, sudah melegenda.
Ya, ubin yang dibuat dengan teknik cement floor tile ini memang diperkenalkan bangsa Belanda pertama kali kepada masyarakat Yogyakarta, awal abad ke-20.
Semenjak diperkenalkan, material ubin kiasik ini berhasil membius banyak orang sehingga mereka tertarik untuk mengaplikasikannya di rumah.
Tak hanya masyarakat awam yang suka dengan pesona kecantikan dan kekuatan ubin ini, orang-orang berdarah biru dari Keraton Yogyakarta pun jatuh hati dengan material ini.
Bahkan, jika jalan-jalan ke Keraton Yogyakarta saat ini, masih dapat melihat keindahan ubin yang dalam bahasa Jawa disebut dengan nama tegel ini, di seantero keraton.
Kondisinya pun masih terawat dan terjaga balk hingga kini.
Gimana cara memesannya?
Mengutip IDEAonline, ubin ini sempat mencapai tangga popularitas tertinggi dan merajai pangsa pasar penutup lantai di tahun 80 hingga 90-an.
“Dulu, Kalo pakai tegel ini kayaknya wah banget. Ibaratnya, kayak rumah sekarang pakai lantai granit asli,” ucap Rasminah, pemilik rumah yang mengisahkan bahwa hunian orang tuanya dulu juga menggunakan ubin klasik polos berwarna abu-abu.
Hanya, semenjak lahimya keramik dan penutup tantai keramik homogenous di tahun 2000-an, pesona ubin kiasik ini kian meredup dan susah dicari di pasaran.
Bahkan, beberapa orang memprediksi ubin ini akan “mati” dan tinggal kenangan.
Tetapi, ubin ini ternyata hanya mati suri.
Waktu jugalah yang akhirnya mempbangkitkan sang primadona ini kembali.
Bahkan, pecinta dan penggemamya kini terus bertambah banyak.
Ya, tren kembali ke klasik yang ada di masyarakat membuat pesona ubin klasik ini naik lagi ke permukaan.
Bahkan, banyak orang yang rela datang jauh-jauh ke Kota Yogyakarta sekadar membeli ubin klasik ini.
Tetapi, tahukahIDEA lovers, produsen ubin ini sudah hadir di Bandung dan Jakarta?
Selain Yogyakarta, ada 2 kota yang memproduksi ubin klasik ini, Bandung dan Jakarta.
Oris Tungga! berlokasi di Jalan Tera Bandung dan Bali Design Center, berlokasi di jalan Raya Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Baca Juga:Dapur Susah Rapi Butuh Strategi, Lakukan 6 Trik Pengaturan Ruang Ini
Untuk membelinya juga harus antri karena proses pembuatan ubin ini yang butuh waktu.
Penjual dari Bali Design Center mengatakan, untuk ubin polos atau bermotif, idealnya 3 hari, barang jadi.
Itupun jika tak banyak yang pesan. Kalau banyak yang pesan, bisa saja baru jadi 1-2 bulan.
Karena pemesanannya tak bisa dalam waktu singkat, maka disarankan jika tertarik, sebaiknya kmau langsung memesan setelah gambar desain rumah jadi.
Dari gambar arsitek itu, IDEA lovers bisa menentukan jumlah ubin klasik yang polos atau bermotif yang ingindipesan.
Untuk yang polos, pilihannya cukup banyak, tinggaldisesuaikan dengan konsep dan selera.
Untuk yang bermotif, pilihannya lebih banyak lagi, bahkan bisa dibilang tak terbatas.
Untuk ubin bermotif,IDEA loverspun bisa pesan sesuai dengan motif yangdiinginkan.
Asal, lebar garis motif yangdibuat, tidak kurang dari 0,5cm.
Harganya?
Dari segi harga, material ubin ini termasuk ke dalam kategori terjangkau.
Artinya, tak hanya kalangan elit saja yang bisa membeli dan mengaplikasikannya di rumah, tetapi masyarakat biasa juga masih mampu untuk membelinya.
Melansir artikel IDEAonline 2019, untuk harga ubin polos Rp6.000 per buah (apapun jenis warnanya) dan ubin bermotif (gambar standar sesuai katalog) harganya Rp9.000 per buah.
Untuk yang menginginkan motif custom, wajib membeli cetakan seharga Rp1 juta per motif. Harga cetakan ini.belum termasuk harga ubin yang akandipesan.
Harga ubinnya dihitung per jumlah ubin dengan harga Rp9.000 per buah (motif dengan jumlah warna maksimal 4 macam).
Jika lebih dari 4 macam warna, harganya akan dihitung. Biasanya, dengan jumlah warna 5-6, harga ubinnya bisa mencapai Rp11.000 per buah. (Johanna Erly/IDEA)
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)