IDEAonline -Tinggal di apartemen sudah menjadi keputusan banyak orang dalam menyiasati berbagai hal dalam kehidupannya.
Salah satu yang paling sering jadi alasan adalah lokasinya yang dekat dengan tempat kerja atau tempat beraktivitas sehari-hari.
Namun, untuk tinggal di apartemen ada beberapa konsekuensi yang harus disiasati agar tidak menjadi hambatan agar tetap merasa nyaman.
Apalagi saat tinggal di apartemen sekitar 20 m² atau yang biasa kita kenal apartemen studio.
Luas ini mesti dibagi-bagi lagi untuk beberapa ruang, seperti kamar tidur, dapur, kamar mandi, wardrobe, area makan, hingga area kerja.
Untuk menampung semua fungsi ruang ini di ruang terbatas, desainer maupun pemilik apartemen kerap meminimalkan jumlah sekat antarruang.
Hasilnya, apartemen memang jadi tampak luas. Tapi konsekuensinya, aktivitas di sebuah ruang mudah terlihat dari ruang lainnya.
Pertanyaannya, bisakah waktu istirahat di kamar tidur tetap berkualitas bila kondisi ruang seperti ini atau dengan kata lain memiliki banyak distraksi?
Ninna Suhendra (Desainer interior) dalam menghadapi isu yang sama kala mendesain apartemen studio milik Yudha Mulyawardhani.
Di apartemen studio ini, Ninna mesti memastikan waktu istirahat kliennya tidak terganggu dengan keberadaan ruang-ruang lain yang mudah diakses mata.
Meski terintegrasi dengan ruang-ruang di sekitarnya, kamar tidur harus tetap memiliki fungsi relaksasi yang optimal.
Inilah beberapa hal yang Ninna lakukan agar kliennya tetap nyaman di apartemen studio!
1. Fasilitasi Kegemaran Klien
Klien Ninna adalah orang yang gemar menonton. Menonton televisi bisa jadi relaksasi bagi pemilik apartemen ini.
Berdasarkan hal itu, Ninna meletakkan televisi di hadapan tempat tidur. Posisi ini membuat pemilik apartemen dapat melakukan hobinya sembari membaringkan tubuh.
2. Isi Dapur dengan Warna Putih
Dapur adalah area yang tepat berada di sisi kanan kamar tidur.
Orang yang merebahkan tubuhnya di atas kasur mau tak mau akan melihat dapur dari sudut mata.
Supaya keberadaan dapur tak terlalu mengganggu, Ninna memutuskan untuk menggunakan warna putih sebagai warna mayoritas di dapur.
Ini membuat dapur tetap terlihat, tapi tidak terlalu mendistraksi.
3. Perbanyak Storage
Mana bisa kita beristirahat bila banyak barang-barang yang berserakan? Nah, supaya hal ini tak terjadi, Ninna mengantisipasinya dengan memperbanyak ruang penyimpanan.
Karena apartemen memiliki luas yang terbatas, Ninna pun memanfaatkan setiap celah untuk dijadikan storage, mulai dari bagian bawah meja bar hingga kolong tempat tidur.
Barang-barang tersimpan rapi, waktu istirahat pun tak terusik.
4.Warna-Warna Netral
Agar mata pemilik apartemen tidak lelah, Ninna tidak menggunakan warna-warna cerah di dalam ruang.
Putih, abu-abu, dan warna kayu. Hanya itulah yang Ninna gunakan untuk mengisi apartemen.
Selain mempermudah relaksasi, warna-warna ini juga menggambarkan personality pemilik rumah yang minimalis.
5. Jauhkan Area Kerja
Supaya waktu istirahat tidak terganggu dengan pekerjaan, Ninna menjauhkan meja kerja dari tempat tidur.
Meja kerja diletakkan berseberangan dengan tempat tidur, bersisian dengan dapur. Letaknya yang jauh tentu akan mengurangi minat sang pemilik untuk menyentuh pekerjaannya.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)