Bila Mau Tak Mau Bepergian dengan Taksi Online, Ini yang Bisa Dilakukan untuk Cegah Penularan Covid-19, Jangan Disepelekan!

Senin, 12 Juli 2021 | 07:15
Kompas.com

Ilustrasi memakai masker di dalam mobil. Ahli ingatkan meski di dalam mobil yang tertutup, masker lebih baik tetap dikenakan.

IDEAonline -Beberapa waktu belakangan ini, pandemi Covid-19 kian menggila di Tanah Air.

Bagaimana tidak, kasus positif Covid-19 yang terjadi mencapai puluhan ribu setiap harinya.

Selain karena imbas dari mudik, kondisi tersebut disebut-sebut disebabkan lantaran virus corona varian delta.

Kini pasti banyak IDEA lovers yang ingin mengetahui bagaimana risikopenularan Covid-19 jika berada di dalam mobil. Simak di sini!

Baca Juga: Dulu Tinggal Penuh Sesak dengan Kandang Burung, Siapa Sangka Artis Cantik Ini Sekarang Bisa Hidup di Hunian Mewah Usai Dinikahi Suami Orang

Baca Juga: Menyesal Baru Tahu, Terbongkar Alasan Ahli Sarankan Minum Teh Hijau Usai Vaksinasi Covid-19

Berdasarkan studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances, para peneliti memberikan beberapa saran untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 di dalam mobil, saat harus berkendara bersama orang lain.

Para peneliti menggunakan pemodelan komputer untuk mensimulasikan aliran udara di dalam mobil dilengkapi dengan berbagai kombinasi jendela terbuka atau tertutup.

Seperti dikutip Kompas.com dari Phys, Senin (7/12/2020), peneliti menunjukkan dalam simulasi tersebut bahwa dengan membuka jendela, dapat menciptakan pola aliran udara yang secara dramatis mengurangi konsentrasi partikel saat sirkulasi udara itu terjadi antara penumpang dan pengemudi.

Dalam simulasi komputer, peneliti menggunakan pemodelan mobil dengan dua orang penumpang, seorang pengemudi dan seorang penumpang yang duduk di kursi belakang di sisi berlawanan dari pengemudi.

Pengaturan penumpang ini dilakukan untuk memaksimalkan jarak fisik untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 di dalam mobil, meski masih kurang dari 2 meter sesuai yang direkomendasikan oleh CDC.

Baca Juga: Menyesal Baru Tahu, Terbongkar Alasan Ahli Sarankan Minum Teh Hijau Usai Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Kenali dari Sekarang Sebelum Termakan Hoax, Ini Dia Efek Samping Penerimaan Vaksinasi Covid-19 pada Lansia, Tak Perlu Takut Lagi

Freepik.com

Ilustrasi Menyetir Mobil

Aliran udara bergerak

Simulasi dalam pemodelan itu menunjukkan bagaimana aliran udara di sekitar dan di dalam mobil yang bergerak dengan kecepatan 50 km/jam.

Serta, pergerakan dan konsentrasi aerosol yang berasal dari pengemudi dan penumpang. Aerosol adalah partikel kecil yang dapat bertahan di udara untuk waktu yang lama, yang dianggal sebagai salah satu cara penularan virus corona SARS-CoV-2, terutama yang ada di dalam ruang tertutup.

Jendela mobil terbuka lebih baik Peneliti juga menilai bahwa sistem ventilasi mobil tidak mengedarkan udara sebaik jika kita membiarkan beberapa jendela mobil terbuka.

"Berkendara dengan jendela terbuka dan pendingin atau penghangat menyala jelas merupakan skenario terburuk, menurut simulasi komputer kami," kata Asimanshu Das, mahasiswa pascasarjana di Brown's School of Engineering dan salah satu penulis utama studi ini.

Baca Juga: Sebelum Termakan Hoax, Kenali Dulu Sederet Gejala Covid-19 pada Anak Agar Bisa Langsung Ditangani!

Baca Juga: Mulai Hari Ini Jangan Lagi Asal Pilih Wajan, Kenali Dulu Jenisnya dan Perbedaannya Saat Memasak!

Biarkan jendela mobil terbuka

Das mengatakan skenario terbaik yang ditemukan dalam penelitian mereka, dalam mengurangi risiko penularan Covid-19 di dalam mobil, yakni dengan membuka keempat jendela mobil.

"Tetapi bahkan membuka hanya satu atau dua jendela jauh lebih baik daripada menutup semua jendela mobil," imbuh dia.

Salah satu alasan, mengapa membuka jendela lebih baik terkait transmisi aerosol adalah karena dengan meningkatkan jumlah sirkulasi udara per jam atau air changes per hour (ACH) di dalam mobil, maka dapat membantu mengurangi sirkulasi aerosol secara keseluruhan.'

Dapat cegah penularan

Studi ini menunjukkan kombinasi berbeda dari jendela yang terbuka dapat menciptakan aliran udara yang berbeda di dalam mobil, yang dapat meningkatkan atau mengurangi paparan aerosol yang tersisa.

Sebab, aliran udara di luar mobil, tekanan udara di dekat jendela belakang cenderung lebih tinggi dibandingkan tekanan di jendela depan.

Akibatnya, udara cenderung masuk ke dalam mobil melalui jendela belakang dan keluar melalui jendela depan.

Baca Juga: Catat Ibu-ibu, Simak Hal yang Perlu Dipersiapkan dan Diperhatikan Saat Anak Isolasi Mandiri di Rumah, Jangan Cuma Siapkan Obat

Baca Juga: Sebelum Beli Kenali Perbedaan Jenis Karpet Mulai dari Bahan Wol Hingga Polyprophylene, Ibu-ibu Wajib Tahu!

Dengan membiarkan semua jendela mobil terbuka, kecenderungan ini akan menciptakan dua aliran yang lebih atau kurang independen di kedua sisi kabin.

Sebab, penumpang dalam simulasi ini duduk berlawanan dari kabin, sehingga sangat sedikit partikel yang ditransfer di antara keduanya.

"Ketika jendela di seberang penumpang terbuka, IDEA lovers mendapat aliran yang memasuki mobil di belakang pengemudi. Pola ini akan membantu mengurangi kontaminasi silang antara pengemudi dan penumpang," kata Kenny Breuer, seorang profesor teknik di Brown dan penulis senior penelitian.

Dalam studi ini para peneliti menekankan bahwa tidak ada cara untuk menghilangkan risiko penularan Covid-19 sepenuhnya, termasuk di dalam mobil.

Oleh sebab itu, sesuai panduan terkini dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mencatat bahwa menunda perjalanan dan tinggal di rumah adalah cara terbaik untuk melindungi kesehatan diri sendiri dan komunitas.

Tujuan dari studi ini hanyalah untuk mempelajari bagaimana perubahan aliran atau sirkulasi udara di dalam mobil dapat memperburuk atau mengurangi risiko penularan patogen, dalam hal ini transmisi penularan Covid-19 di mobil.

Semoga membantu!

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber : kompas

Baca Lainnya