IDEAonline -Isolasi mandiri biasanya diberlakukan bagi pasien yang terinfeksi Covid-19, tetapi tidak bergejala sama sekali atau hanya bergejala ringan seperti batuk, pilek dan sakit tenggorokan.
Tak hanya itu saat Isolasi mandiri, pasien diharapkan memiliki ruangisolasi yang baik yaitu memiliki ventilasi dan aliran udara yang baik. Jika ada jendela di kamar, individu tersebut bisa membukanya untuk berjemur.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoromengatakan masa isolasi mandiri harus dimanfaatkan untuk pemulihan, mengonsumsi obat secara teratur, makan dan minum yang bergizi, hingga istirahat cukup.
Jika kadar oksigen baik, individu tersebut bisa berolahraga di dalam ruangan atau beranda jika ada.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa seseorang yang melakukan isolasi mandiri artinya ia mampu merawat dirinya dengan baik.
"Artinya mampu makan sendiri, mandi sendiri, menjaga kebersihan sendiri, mampu bersih-bersih sendiri, pakai APD sendiri, pakai masker sendiri," ucap Reisa.
Usai isoman banyak dari warga Indonesia yang masih mempertanyakan perlu atau tidaknya swab PCR. Simak di sini.
Apa harus swab tes lagi usai 14 hari?
Mengutip kompas.com,Pasien Covid-19 tidak perlu tes swab PCR/antigen setelah selesai menjalani isolasi mandiri (isoman) 14 hari, kecuali jika masih bergejala.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting.
Keterangan Alex ini menjawab pertanyaan soal apakah harus tes swab setelah isolasi mandiri 14 hari.
Alex mengatakan, pasien yang telah selesai isoman tetapi masih bergejala bisa melakukan pemeriksaan rapid test antigen.
"Bila masih bergejala, rapid test antigen," kata Alex saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).
Jika gejala tidak hilang dan mengalami perburukan, maka pasien perlu menjalani pemeriksaan PCR.
"Jika perburukan, (tes) PCR, lanjut telemedicine yang disiapkan pemerintah," kata Alex. Alex mengatakan, pasien yang telah selesai isoman tetapi masih bergejala harus tetap di rumah saja atau di lokasi isolasinya.
Alex mengatakan, setelah isoman 14 hari, pasien diharapkan sudah mengalami perbaikan secara klinis, atau tidak ada keluhan.
"Jika punya komorbid, maka statusnya terkontrol," ujar Alex.
Dia mengatakan, jika sebelum isoman 14 hari hasil rapid test antigen reaktif, maka seharusnya pada hari ke-14 hasil tes antigen sudah tidak reaktif.
Oleh karena itu, pasien yang telah selesai isoman dan tidak lagi memiliki gejala, dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Namun, Alex mengingatkan, pasien yang telah pulih agar selalu menaati protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona penyebab Covid-19. "Tetap prokes ketat, agar tidak menularkan ke orang lainnya," kata Alex.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)