Sangat Dibutuhkan di Rumah selama Pandemi Covid-19, Jangan Salah Menggunakan Antiseptik dan Disinfektan Ya..

Rabu, 21 Juli 2021 | 14:59
reader digest

Antiseptik adalah bahan pembunuh bakteri dan virus yang digunakan di tubuh.

IDEAOnline-Selain virus yang tak kasat mata melayang-layang di udara, seseorang di rumah juga bisa terinfeksi dari virus-virus yang menempel di permukaan atau alat-alat yang digunakan oleh anggota keluarga yang sedang isoman di rumah.

Maka menjaga kebersihan rumah sangatlah penting.

Selalu sediakan antiseptik di tas ataupun di rumah, agar kamu bisa segera membersihkan tangan setelah menyentuh sesuatu.

Disinfektan juga perlu tersedia di rumah, untuk memastikan bahwa permukaan yang sering kita sentuh, sudah bebas dari virus corona.

Antiseptik Beda dengan Disinfektan

Namun, tahukah kamu, banyak orang yang masih menggunakan istilah antiseptik dan disinfektan secara bergantian?

Padahal, keduanya merupakan hal yang berbeda fungsinya.

Antiseptik adalah bahan pembunuh bakteri dan virus yang digunakan di tubuh.

Sementara itu disinfektan digunakan di permukaan benda, seperti meja, gagang pintu, dan lain-lain.

Baik antiseptik maupun disinfektan mengandung bahan yang bernama biosida.

Baca Juga: Sikat Gigi Bisa Jadi Sumber Infeksi Ulang dan Penularan Covid-19 pada Anggota Keluarga, Cegah dengan Cara Ini!

twitter

Ilustrasi disinfektan untuk mensterilkan permukaan benda.

Biosida adalah bahan aktif yang digunakan untuk membunuh bakteri serta kuman.

Namun biasanya, kandungan biosida yang ada di dalam antiseptik jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada di dalam disinfektan.

Biasanya, antiseptik digunakan untuk: mencuci tangan, membersihkan permukaan kulit sebelum operasi, membersihkan permukaan kulit yang terluka, mengobati infeksi kulit, mengobati infeksi di rongga mulut.

Sementara itu, disinfektan, digunakan untuk membersihkan permukaan lantai, meja, dan permukaan lain yang sering disentuh; membersihkan kain atau pakaian yang terpapar bakteri dan virus; mensterilkan peralatan medis yang bisa digunakan berulang kali.

Sama-sama punya manfaat membunuh virus, penggunaanantiseptik dan disinfektan yang tidak tepat bisa menimbulkan efek samping.

Beberapa jenis antiseptik dan disinfektan yang konsentrasinya kuat, dapat menimbulkan luka bakar di kulit, jika tidak dilarutkan dengan air ataupun cairan lainnya terlebih dahulu.

Bahkan, bahan yang sudah dilarutkan pun masih berisiko menimbulkan iritasi apabila dibiarkan menempel di kulit terlalu lama.

Baca Juga: Jangan Buang Tenaga dan Waktu untuk Bersihkan Dapur, Kenali 3 Jenis Noda yang Ternyata Harus Dibersihkan dengan Cara Berbeda-beda

IDEA

Ilustrasi membersihkan kamar mandi dengan disinfektan, buka pintu dan ventilasi.

Iritasi akibat bahanantiseptik ataupun disinfektan, disebut sebagai dermatitis kontak.

Penggunakanantiseptik untuk membersihkan luka, sebaiknya batasi pemakaiannya hanya untuk luka ringan.

Jangan gunakanantiseptic apabila mengalami: luka di area mata, luka akibat gigitan manusia dan binatang, luka yang dalam atau besar, luka bakar yang parah, luka dengan benda asing yang menancap di dalamnya.

Untuk bahan disinfektan glutaraldehyde, efek samping bisa dirasakan seperti mual, sakit kepala, sumbatan jalan napas, asma rinitis, iritasi mata, dermatitis diskolorasi kulit (perubahan warna kulit).

Karenanya, saat membersihkan kamar mandi atau ruang apapun dengandisinfektan, disarankan untuk membuka pintu atau ventilasi (jendela) untuk mengurangi efek samping ini.

Baca Juga: Agar Sehat dan Aman, Ini 3 Cara Hindari Lembap di Kamar Mandi

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti