Sering Mengisi Ulang Botol Plastik Ternyata Bisa Sebabkan Kemandulan, Mulai Hari Ini Jangan Coba-coba!

Senin, 02 Agustus 2021 | 12:21
Shutterstock

Bahaya isi ulang botol plastik

IDEAonline - Gaya hidup yang praktis memengaruhi cara orang saat memenuhi kebutuhan konsumsi airnya.

Kebutuhan manusia akan air tak dapat ditawar-tawar lagi. Minum air minimal 8 gelas sehari memang bukan sekadar slogan belaka.

Baca Juga: Mulai Sekarang Stop Lakukan Ini dengan Baking Soda, Walau Banyak Kegunaan, Ternyata Bahaya Saat Dicampurkan dengan Kondisi Tertentu!

Baca Juga: Iseng-iseng Buang Air Cucian Beras ke Pot Tanaman, Satu Indonesia Kaget Ini yang Akan Terjadi

Nyatanya, tubuh kita memang memiliki“alarm” yang memberi tanda-tanda jika kekurangan air, misalnya lesu, tenggorokan kering, atau sembelit.

Ketika kita lelah dan dahaga, segelas air dingin akan menjadi energi yang menyegarkan tubuh untuk siap beraktivitas lagi.

Ditambah lagi kini, IDEA lovers terbiasa membawa botol plastik kemana pun.

Namun, tahukah IDEA lovers kalau kebiasaan ini ternyata menyimpan bahaya yang tak main-main?

Efeknya bahkan bisa sampai menyebabkan kemandulan.

Bahaya Mengisi Ulang Botol Plastik

Ya, anggapan IDEA lovers selama ini salah kalau botol plastik aman digunakan.

Baca Juga: Kesalahan Bertahun-tahun, Ternyata Bukan Kulkas Tempat Ideal Menyimpan Cokelat, Tapi di Sini!

Baca Juga: Satu Indonesia, Siapa Sangka Cuma Pakai Bumbu Dapur Ini Bak Cuci Piring Bisa Bersih Seketika, Masukan 1 Sendok Saja!

Mengutip sajiansedap.com,bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi plastik polikarbonat, Bisphenol A (BPA) dapat larut ke dalam air minum dan menimbulkan bahaya.

Para peneliti mengaitkan BPA dengan sejumlah masalah kesehatan.

Termasuk penyakit endokrin tertentu yang memengaruhi kesuburan pria dan wanita, meningkatkan risiko kanker yang berkaitan dengan hormon tertentu seperti kanker payudara dan kanker prostat, serta ikatan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita.

BPA juga bukan satu-satunya masalah pada air minum kemasan.

Sebuah studi di Frontiers in Chemistry menganalisa botol air dari berbagai produsen dan negara dan menemukan bahwa 93 persennya memiliki partikel kecil dari plastik, yang dikenal sebagai mikroplastik, yang larut ke dalam air kemasan.

Banyak produsen saat ini yang memilih produk-produk bebas BPA.

Beberapa menggantinya dengan BPS atau BPF.

Tetapi menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Perspektif Kesehatan Lingkungan pada 2015, keduanya mungkin masih mengganggu sel.

Penelitian ini juga menjelaskan mengapa plastik adalah salah satu benda yang sebaiknya tidak pernah dimasukkan ke dalam microwave.

Baca Juga: Satu Indonesia, Siapa Sangka Cuma Pakai Bumbu Dapur Ini Bak Cuci Piring Bisa Bersih Seketika, Masukan 1 Sendok Saja!

Baca Juga: Mulai Sekarang Stop Lakukan Ini dengan Baking Soda, Walau Banyak Kegunaan, Ternyata Bahaya Saat Dicampurkan dengan Kondisi Tertentu!

Benda plastik dengan nomor daur ulang 3 dan 7 dapat mengandung BPA, BPS atau BPF.

Botol plastik yang dapat digunakan kembali juga tidak lebih baik.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Treadmill Reviews, para peneliti menguji berbagai jenis botol air yang dapat digunakan kembali yang digunakan oleh atlet selama seminggu.

Mereka menemukan bahwa jumlah bakteri bisa mencapai lebih dari rata-rata 313.499 unit pembentuk koloni per sentimeter persegi, tergantung pada jenis botolnya.

Itu adalah jumlah bakteri yang lebih banyak daripada kursi toilet pada umumnya.

Ditambah lagi, 60 persen dari kuman itu mampu menimbulkan penyakit.

Jadi, ketika IDEA lovers menggunakan botol minum plastik, ingatlah kembali untuk tidak menggunakannya dua kali.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti

Sumber sajiansedap.com