Jangan Remehkan Rayap saat Memilih Kayu sebagai Elemen Bangunan, Seberapa Besar Ancamannya?

Sabtu, 07 Agustus 2021 | 11:31
Idea.Grid.Id

Ilustrasi-Keganasan rayap dalam memangsa elemen bangunan.

IDEAOnline-Atap,lantai, dinding, jalur talang air, dan mungkin relief taman tak akan lolos dari serangan rayap ketika penggunaan kayu tak disiapkan dengan siasat yang tepat.

Jangan remehkan makhluk kecil ini. Karena ia bisa menjelajah ke mana saja melalui celah sekecil apapun.

Kayu yang kokoh bukan tidak mungkin akan keropos menjadi santapannya.

Sebab di sanalah ia mendapatkan kenikmatan makanannya, yaitu selulosa.

Rayap berkeliaran keluar dari sarangnya karena habitat aslinya, yaitu perkebunan atau hutan telah berubah menjadi hutan beton atau pemukiman.

Mencari makan, ia rnerayap hingga ke atap melalui lantai, dinding, jalur talang air, dan mungkin relief taman.

Baca Juga: Posisi Lampu dan Kerataan Kasur Siapa Sangka Penting Menunjang Tidur, Simak 5 Hal Lain yang Jarang Terpikirkan!

Baca Juga: Jangan sampai Hancur, Ini Cara Merancang Atap Rumah agar Bebas Rayap

Mengapa mereka ke tempat-tempat ini?

Yudi Rismayadi, peneliti dari IPB, dalam bukunya“Usir Rayapdengan Cara Baru dan Ramah Lingkungan”, menyebutkan, berdasarkan tempat hidupnya, rayap dapat dibedakan menjadi 3 hjenis: rayapbasah (dampwood termites), rayap kayukering (dry wood termites), dan rayap tanah(subterranean termites).

Ilustrasi kerusakan karena rayap pada bangunan.

Rayap kayu kering tidak membangun sarang atau rumahnya secara baik, tidak ada bagian-bagain atau ruang-ruang khusus yang dibangun.

Rumahnya hanya berupa liang-liang kembara atau sisiran-sisiran pada kayu.

Sarang rayap kayu kering juga merupakan sumber makanan bagi koloni rayapnya.

Tidak banyak jumlah anggota koloni rayap kayu kering ini, paling-paling hanya ribuan ekor saja, jauh berbeda dengan rayap tanah yang jumlahnya bisa jutaan individu.

Karena itulah rayap kayu kering walaupun banyak dijumpai pada kayu-kayu di dalam rumah kita, ancamannya masih di bawah ancaman rayap tanah.

Sarang rayap kayu kering tersembunyi di dalam kayu, tidak terdeteksi dari luar permukaan.

Keberadaan rayap tersebut diketahui dari kotorannya yang keluar dari dalam kayu berupa butiran-butiran kecil kecokelatan.

Rayap kayu basah (contohnya Glyptotermes dan Porotermes), seperti halnya rayap kayu kering tidak memiliki sarang yang berukuran besar dan terpusat.

Ukuran sarang sangat kecil, hanya berupa liang-liang kembara pada kayu yang menjadi sumber makanannya.

Rayap kayu basah bersarang pada kayu lembab atau lapuk, sekaligus sebagai sumber kelembapan sehingga koloni tidak perlu berhubungan secara langsung dengan tanah.

Rayap kayu basah, hidup atau bersarang pada pohon-pohon hidup seperti rayap Genus Neotermes.

Kelompok rayap tersebut lebih popular disebut sebagai rayap pohon.

Rayap kayu basah tidak menyerang bangunan rumah bahkan jenis-jenis rayap ini sudah sangat jarang dijumpai hidup di lingkungan permukiman.

Baca Juga: Masalah Terfavorit Kayu, Pencegahan dan Solusinya, Cek Yuk Kayu Mania

Dok. Tabloid Rumah

Ilustrasi rayap tanah.

Rayap tanah adalah rayap pembangun sarang terhebat.

Menurut Horwood dan Eldridge (2005), sarang rayap tanah dapat ditemukan di atas permukaan tanah, pada tempat-tempat yang tinggi di batang-batang pohon, di dalam kayu, bahkan di dalam bangunan gedung atau di tempat-tempat lain di mana sumber kelembaban selalu tersedia.

Sarang rayap tanah Genus Macrotemes dan Odontotermes berkembang ke bawah maupun ke atas permukaan tanah membentuk sarang bukit.

Rayap tanah Genus Nasutitesmes membangun sarang pada tempat-tempat yang tinggi di batang-batang pohon.

Rayap Coptotermes, sarangnya banyak ditemukan di dalam bangunan gedung seperti sisiran karton (cartoon nest).

Rayap pembentuk sarang bukit umumnya membangun sarang dekat perakaran tanaman.

Bentuk sarang bukit bervariasi antarjenis rayap yang berbeda.

Baca Juga: Sukses Kendalikan Rayap, Ini Keuntungan dan Manfaat yang Didapat

Dok. Tabloid Rumah

Ilustrasi-Rayap kayu kering.

Sarang rayap Macrotermes gilvus yang banyak dijumpai di negara kita, bentuknya seperti bukit atau gundukan tanah.

Di dalam sarang bukit Macrotermes, terdapat ruang-ruang bertanam jamur, ruangan tempat pasangan raja dan ratu.

Ruang ini memiliki dinding yang lebih tebal daripada bagian lain dari sarangnya.

Ruang untuk tempat ratunya sangat keras dan memiliki lubang-lubang masuk bagi para pekerja dan prajuritnya.

Sarang rayap Nasutitermes disebut pula sebagai arboreal nest karena berada jauh di atas pemukaan tanah, yaitu pada batang-batang pohon.

Sementara itu, rayap tanah Genus Coptotermes atau Genus Schedorhinotermes umumnya tidak membentuk sarang.

Jadi, sebelum memilih kayu sebagai rangka atap rurnah, sebaiknya IDEA Lovers pahami dulu jurus-jurus penangkal rayap, misalnya memberi serum anti rayap, mengoleskan cairan anti rayap dan yang konvensional adalah merendam kayu selama 4-6 bulan sebelum dipakat.

Selain itu ada pula pencegahan rayap tahap pasca konstruksi yaitu dengan cara penyemprotan anti rayap dan memakat umpan, serta mengutanginya pada 3—5 tahun kemudian.

Baca Juga: Kenali Risiko Penggunaan Kayu pada Rumah Tropis, 5 Bahan Pengganti dan Keuntungannya

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti