Masalah Terfavorit Kayu, Pencegahan dan Solusinya, Cek Yuk Kayu Mania

Jumat, 12 Maret 2021 | 13:00
transrumah

Ilustrasi aneka jenis kayu yang dipakai untuk konstruksi dan perabot rumah.

IDEAOnline-Material kayu selalu dapat menarik perhatian para penggemarnya karena seratnya yang memesona.

Hanya saja, material ini sedikit “manja” bila sudah bersentuhan dengan air dan kelembapan.

Selain itu, kayu mudah menyerap air, minyak, dan debu serta menjadi santapan favorit rayap dan binatang pengerat lainnya.

Oleh sebab itu, dibutuhkan perawatan spesial untuk menjaga keindahan kayu.

Berikut beberapa masalah kayu yang biasa terjadi dan solusinya, yang IdeaOnline rangkum dari berbagai sumber.

Serangan Rayap dan Lapuk

Masalah kayu yang sering timbul dari kayu di rumah adalah serangan rayap dan materialnya yang mudah lapuk.

Bagaimana mencegah dan mengatasinya?

Sebenarnya penggunaan material kayu pada konstruksi bangunan (seperti rangka kuda-kuda, plafon, dan lainnya), serta elemen bangunan (kusen, pintu, dan furnitur) harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan bangunan.

Penggunaan material ini tidak dianjurkan pada lingkungan yang memiliki cuaca panas dan lembap. Kondisi cuaca yang panas dan lembap akan mempercepat umur kayu, entah mudah rapuh, lapuk, dan lainnya.

Bila menemui kondisi cuaca seperti ini, cara merawatnya adalah rutin melakukan finishing ulang (pelitur) dan jauhkan dari air.

Bila kondisi lembap, seringlah periksa kondisi kayu.

Baca Juga: Menguatkan Karakter Ruang, Lantai Kayu Juaranya, Ini Buktinya!

Baca Juga: 5 Jenis Kayu untuk Bahan Bangunan, Cermati Peruntukannya agar Awet

Dok. Tabloid Rumah

Ilustrasi kerusakan kayu karena rayap kayu kering.

Apabila kayu sudah mulai berjamur, sebaiknya cepat diampelas dan dipelitur ulang (biasanya terjadi pada kusen, daun pintu, dan jendela).

Untuk perawatan maksimal gunakan jasa layanan semprot anti-hama pada rumah tinggal secara berkala.

Cara lain, saat material kayu diserang rayap, bisa dengan obat hama.

Cara menerapkannya, kayu dibor lalu suntikkan obat hama tersebut ke bodi kayu.

Sementara itu, untuk masalah lapuk bisa diatasi langsung dengan mengganti kayu jika kondisinya sudah tidak bisa diperbaiki.

Beberapa cara juga dilakukan orang sebagai langkah pencegahan material kayu agar tak dijadikan santapan rayap, adalah dnegan merendam kayu di lumpur terlebih dahulu sebelum digunakan selama 2 bulan.

Kayu yang sudah direndam di lumpur akan menjadi keras dan tahan rayap.

Proses perendaman kayu selama 2 bulan di lumpur ini memang merupakan cara tradisional.

Biasanya dilakukan setelah proses penebangan pohon dan memilah kayu menjadi kayu siap pakai.

Baca Juga: Artis Ini Pernah Berjuang dari Kanker Payudara, Simak Tanaman Langka Asal China yang Ternyata Mujarab Sembuhkan Kanker dalam Waktu 16 Jam!

Baca Juga: 4 Jenis Kayu untuk Membuat Panel Dinding Dekoratif, Mana Paling Ideal?

Ilustrasi pintu kayu.

Mengembang atau Mengerut sesuai Musim

Masalah lain yang umum terjadi pada kayu saat digunakan sebagai kusen atau pintu, adalah soal muai susut.

Jika kayunya tidak di-oven atau di-oven tapi asal saja, nantinya akan berubah bentuk, mengembang atau mengerut sesuai musim.

Pintu pun menjadi sempit atau terlalu longgar.

Fenomena kayu mengerut atau mengembang juga bisa disebabkan beberapa faktor, seperti umur kayu yang sudah tua, cuaca dingin, atau memang dimensi pemakaiannya di atas standard rata-rata (seperti pada pintu atau kusen yang tingginya melebihi 2m).Bagaimana solusinya?

Kayu adalah material alami, sehingga responsif terhadap alam.

Walaupun sudah diproses sedemikian rupa menggunakan teknologi canggih, kayu akan tetap rusak, melenting, atau lapuk pada kondisi lingkungan tertentu.

Bila ingin menggunakan material kayu pada rumah, sebaiknya pilihlah material kayu yang tepat, yakni jenis kayu yang mempunyai ketahanan yang baik untuk segala jenis kondisi.

Misalnya, untuk kusen gunakan kayu jati, merbau, meranti, kamper, atau kayu kelapa.

Kayu-kayu jenis ini daya tahannya lebih kuat sehingga cocok untuk area eksterior.

Hindari pemakaian kayu-kayu seperti pinus, mandglit, dan mindi untuk area eksterior karena peruntukkan kayu tersebut lebih cocok untuk interior.

Baca Juga: Bisa Berakibat Fatal Seperti Kasus Covid yang Dialami Ashanty, Ketahui 5 Ciri-ciri Covid 19 yang Sudah Menyebar ke Paru-paru

Baca Juga: Solusi bagi Kayu Mania, Cara Lindungi Kusen, Parket, dan Dinding Fasad

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya