Memilih Pakai Tukang Langganan karena Lebih Praktis dan Hemat daripada Kontraktor? Cek Dulu Sistem Upah Tukang dan Cakupan Kerjanya

Kamis, 12 Agustus 2021 | 13:30
flickr

Anggaran upah tukang harus dihitung dari awal.

IDEAOnline-Menggunakan tukang langganan dianggap lebih praktis dan hemat dibanding memakai jasa kontraktor bagi sebagain orang, benarkah?

Diketahui, saat membangun rumah ada beberapa opsi pelaksanaannya, terkait dengan penggunaan jasa konstruksi yang meliputi arsitek (untuk merancang desainnya), kontraktor atau pemborong, yang termasuk di dalamnya adalah para pekerja (tukang).

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Tak Hanya Tunjukan Sertifikat Vaksin Covid-19, Ini Syarat Lainnya Jika Ingin Masuk Mall

Baca Juga: Perlu Diketahui sebelum Bikin Kitchen Set Baru, Teknologi pada Laci dan Lemari Dapur

Namun, beberapa pemilik rumah masih banyak yang memilih menggunakan tukang langganan karena sudah kenal, sudah tahu hasil pekerjaannya, dan lebih praktis karena kedekatan hubungan atau jarak.

Boleh-boleh saja menggunakan tukang langganan, namun ada beberapa hal yang harus dicermati oleh IDEA Lovers untuk melakukan ini agar hasilnya memuaskan dan biaya tidak membengkak.

Jika tukang yang digunakan sudah dikenal, memilih tukang bukanlah pekerjaan yang susah.

Yang sulit adalah menentukan jenis upah apa yang akan diterapkan. Saat ini dikenal ada dua macam upah, harian dan borongan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.

Tabloid Rumah

Ilustrasi tukang bangunan.

Sistem Upah Tukang Harian

Baca Juga: Ibu-ibu Ada 5 Cara Menghemat Tagihan Listrik dari Penggunaan Air, Jangan di-Skip!

Baca Juga: Jangan Dibuang, Kusen dan Jendela Bekas bisa Diubah Jadi 3 Barang Ini

Sistem harian memiliki kelebihan yaitu tukang harus bekerja terus tanpa ada kesempatan menganggur.

Untuk mengefisienkan pekerjaan tukang, kamu harus menyiapkan terlebih dahulu material serta gambar teknik yang menerangkan apa saja yang perlu diganti atau dirobohkan.

Sisi positif lainnya, jika pekerjaan tukang dalam 2 hari tidak memuaskan, kamu bisa langsung menghentikan pekerjaannya dan mengganti dengan tukang lain tanpa harus menunggu hingga pekerjaan itu selesai.

Namun, di balik itu ada kekurangannya yaitu kamu harus terus menerus mengawasi kerja tukang.

Jika tidak, mereka akan sering menganggur. Semakin lama proyek dikerjakan maka semakin banyak upah yang akan mereka terima.

Jika begini, tentu kamu akan rugi. Sistem harian ini akan lebih tepat jika digunakan untuk renovasi dengan volume pekerjaan kecil seperti mengganti letak pintu, mengganti keramik lantai, atau mengecat dengan ukuran kecil.

Selain itu, akan lebih tepat jika kamu mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengawasi pekerjaan.

Shutterstock

Ilustrasi tukang saat renovasi.

Baca Juga: Wow! Sudah Boleh Pakai Tes Antigen, Apa Saja Syarat Terbaru Naik Pesawat di Masa PPKM Ini?

Baca Juga: Tips Aman Ambil Kredit Renovasi ke Bank dan Tentukan Angsuran Ideal

Sistem Upah Tukang Borongan

Sedangkan pada sistem borongan setidaknya terdapat dua pola, yaitu borongan pola upah dan borongan utuh.

Perbedaannya, pada sistem borongan upah tenaga kerja, kontrak pekerjaannya kamu membayar tukang hanya biaya upahnya saja. Sedangkan materialnya kamu harus menyiapkan terlebih dahulu.

Ini berbeda dengan pola borongan keseluruhan yang biaya upah tenaga dan bahan diserahkan kepada tukang atau mandor.

Jika kamu akan menggunakan sistem borongan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kerja tukang bisa lebih efisien.

Siapkan gambar kerja beserta spesifikasi pekerjaan yang direncanakan. Meski, menyerahkan pekerjaan kepada tukang, kamu harus turut mengawasi hasil pekerjaannya.

Hal ini mengingat tukang yang dibayar borongan biasanya ingin buru-buru selesai tanpa memerhatikan kualitas pekerjaaannya.

Dari sisi harga, biaya borongan pola upah lebih murah daripada sistem borongan utuh.

Besar biaya keduanya tergantung dari luasan bangunan yang dibangun dan daerah atau lokasi. Untuk ini, IDEA Lovers dapat melakukan survei atau mencari informasi ke beberapa kenalan atau lingkungan setempat.

#Rumahminimalis#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya