IDEAOnline-Jendela adalah bagian dinding yang dilubangi (cukup besar) untuk pencahayaan dan pengudaraan ruang.
Agar dapat berfungsi sebagai ventilasi keluar masuknya udara dalam runag, daun jendela harus dapat dibuka.
Pemasangan jendela pada rumah tidak hanya memperhatikan fungsi namun juga estetika ketika jendela tersebut dilihat dari luar maupun dalam bangunan.
Ada beragam jenis jendela yang bisa dipasang di rumah sesuai dengan kebutuhan dan selera desain masing-masing.
Sebelum memutuskan untuk memasang jendela pada bangunan hendaknya IDEA Lovers mengetahui terlebih dahulu tipe-tipe dan jenis jendela dan beserta karakteristiknya masing-masing.
Baca Juga: Warga Se-Indonesia Pasti Belum Tahu, Ternyata Ini 5 Material Lantai untuk Ruang Makan Outdoor
Baca Juga: 5 Cara Ini Bikin Kamu Tak Enggan Lagi Punya Rumah Menghadap Barat
Terkait dengan pilihan jenis bukaan, ternyata bentuk-bentuk dan jenis jendela tertentu dianggap bagus dalam mengalirkan udara.
Berikut adalah 4 jenis model jendela, diurutkan dari yang paling besar menghasilkan sirkulasi udara yang optimal.
Tiga jendela, model swing, geser, dan jungkit, adalah jenis yang banyak diaplikasikan di rumah zaman sekarang.
Ada satu lagi jendela nako, model jendela "jadul" yang sederhana, yang banyak diaplikasikan di kompleks-kompleks perumahan pada zaman dahulu. Namun, saat inipun jendela nako juga hadir di rumah-rumah modern.
Yuk IDEA LOvers, simak dari keempat jenis jendela ini, mana yang paling efektif memungkinkan terjadinya sirkulasi udara.
1. Jendela Swing atau Ayun, Bukaan ke Samping
Baca Juga: Meningkat Rumah Aman dan Hemat, Lakukan Ini sebelum Menentukan Pilihan Material Pelat Lantai
Jenis jendela swing bukaan samping adalah jendela yang daunnya digantung padasisi samping.
Daun-daun jendela ini ditempatkan pada engsel depan/belakang. Bagian jendela dapat dibuka penuh. Jendela swing adalah pilihan yang tepat ketika kamu ingin membuat jendela dengan bukaan penuh, karena sistemnya mirip dengan pintu.
Arah bukaan jendela swing biasanya adalah keluar bangunan, bukaan jendela dikunci dengan menggunakan kait angin yang menahan agar daun jendela tetap terbuka serta tidak diterbangkan angin.
Jendela dengan cara membuka ke samping (swing) dianggap paling optimal menghasilkan sirkulasi udara. akan menghasilkan pertukaran udara 100%.
Namun bentuknya memerlukan ruang gerak yang cukup besar untuk membuka daun jendela, sehingga tidak dapat menghemat ruang di bagian depannya.
2. Jendela Sorong atau Geser (Sliding Wndow)
Baca Juga: Sudah Ada Jendela tapi Rumah Tetap Panas dan Lembap? Ini Kesalahannya!
Pada jenis jendela geser, daun-daun jendela dapat didorong secara vertikal atau horizontal.
Daun-daun jendela ini ditempatkan pada alur depan rangka atau pada alat/rel.
Bagian jendela dapat dibuka hampir setengahnya. Jenis jendela sliding adalah pilihan yang tepat untuk rumah di lahan sempit, karena tidak memerlukan ruang untuk membuka jendela sementara udara masuk yang diperoleh juga cukup besar, nmaun masih lebih kecil dari jendela ayun, sekitar 95% hingga 100%.
Jendela sliding juga lebih mudah dipasangi kawat nyamuk atau mosquito net dan tidak mengganggu sistem bukaan jendela.
2. Jendela Nako
Baca Juga: Ciptakan Rumah Sehat dengan Ventilasi Silang, Bebas Lembap dan Virus
Jenis jendelayang sederhana tetapi cukup baik untuk menghasilkan pergerakan udara yang optimal adalah jendela nako.
Jendela nako ini dapat menghasilkan pertukaran udara hampir 95%.
Dengan jendela nako yang berupa “bilah-bilah” yang dapat diubah-ubah posisinya, aliran udara dapat diarahkan seperti yang kamu kehendaki.
Jendela nako juga dapat digunakan untuk daerah yang kecepatan anginnya tinggi.
Bilah-bilah nakodapat menjadi penahan angin, sehingga kecepatan angin berkurang.
4. Jendela Jungkit
Sedangkan bentuk jendela dengan cara jungkit di bagian bawah lebih menghemat ruang, namun udara yang masuk sangat sedikit, hanya sekitar 20%.
Hal ini disebabkan pergerakan udara harus terhalang lebih dahulu oleh daun jendela baru kemudian dibelokkan ke atas.
Bentuk jungkitdi bagian atas juga menghemat ruang, namun udara yang masuk relatif lebih banyak dibandingkan dengan jendela jungkitdi bagian bawah.
Baca Juga: Posisi Ventilasi yang Ideal pada Empat Ruang Vital di Rumah Tropis
Pertukaran udara yang terjadi dapat mencapai 50%, karena angin dapat diarahkan secara langsung mengikuti bentuk kemiringan dari daun jendelanya.
Semua ciri dari jendelatersebut di atas berlaku juga untukbovenlicht, yaitu jendelakecil yang biasanya diletakkan di bagian atas dinding, sebagai lubang pertukaran udara dan masuknya cahaya di kamar mandi, gudang, atau dapur.
Bovenlichtsering pula dijumpai di atas jendelaataupun di atas pintu yang berfungsi sebagai ventilasi.
Secara arsitektur,bovenlichtsendiri memiliki arti lubang cahaya yang terletak di sisi atas dinding.
Dengan memerhatikan tips-tips kecil di atas, maka sebuah standar sirkulasi udarayang baik bagi rumah sehat dapat diciptakan, dan kamu dapat melakukan perencanaan dengan baik sebelum membangun atau merenovasi rumah.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis
(*)