IDEAOnline-Ketika virus penyebab penyakit (termasuk virus Corona) dinyatakan oleh WHOmenular lewat airborne di mana percikan air liur pasien positif bisa bertahan di udara dalam beberapa kondisi,masker menjadi senjata untuk menangkalnya.
Memilih masker berkualitas menjadi tuntutan saat ini.
Tentu tidak saja tentang kemampuannya memfilter virus, namun juga kenyamanan pakainya.
Saat era kenormalan baru berjalan, di saat itulah setiap orang akan tetap aktif beraktivitas dengan tetap melakukan protokol kesehatan, salah satunya dengan bermasker.
Kenyaman bermasker jadi tuntutan, di antaranya keleluasaan bernapas normal tanpa hambatan atau rasa pengap, serta bicara lantang tanpa hambatan.
Dua hal inilah yang melaratbelakangi LG Electronics Indonesia menciptakan generasi kedua LG PuriCare Wearable Air Purifier yang pemasarannya resmi diumumkan Kamis (18/8) lalu.
Lee Taejin – President of LG Electronics Indonesia mengatakan tujuan peningkatan fitur dari generasi pertamanya yang diluncurkan jelang akhir tahun lalu, adalah untuk memberi kenyamanan bernafas dan berbicara lebih lantang untuk penggunaan dalam durasi panjang.
Baca Juga: Cek Fakta Terbaru Virus Covid-19 Varian Delta, Wajib Prokes Ketat dan Perlu Vaksin!
Virus menular lewat sebaran di udara (airborne)
Adapun keberadaan HEPA filter tetap dipertahankan di generasi kedua ini.
Filter inilah yang diklaim oleh LG memiliki tingkat efektivitas optimal dalam menghilangkan bakteri, virus serta berbagai allergen yang melayang di udara.
Menurut sang produsen, kinerja saringan yang biasa ditemukan pada perangkat air purifier premium ini telah terverifikasi melalui pengujian, yang salah satunya dilakukan di bawah observasi lembaga uji internasional TÜV Rheinland di Korea Selatan.
Di samping itu, kemudahan pernapasan pun menjadi daya tarik perangkat yang ditenagai baterai yang dapat diisi ulang.
Hal ini berkat keberadaan kipas bertajuk dual fans NS yang berpadu dengan sensor pernapasan yang mendeteksi perubahan laju aliran udara saat penggunanya menarik napas.
Disertai dengan pengaturan tiga tingkat kecepatan, penggunanya dapat mengubah secara manual menyesuaikan pola pernapasan yang dibutuhkan saat aktivitas ringan maupun aktivitas berat seperti berolahraga yang membutuhkan laju aliran udara lebih cepat.
Lantas apa saja peningkatan yang ada di LG PuriCare Wearable Air Purifier generasi kedua ini?
Desain lebih ramping.Hadir dengan dimensi lebih ramping dalam bentuk lengkungan ergonomis yang hampir tanpa sudut pada permukaannya, diharapkan dapat memenuhi berbagai gaya busana penggunanya.
“Menanggalkan kesan desain industrial meski tetap memberikan nuansa canggih. Perubahan desain ini merupakan upaya agar semakin dapat membaur dengan keseluruhan gaya berbusana keseharian penggunanya,” ujar Jay Jang – Marketing Head of LG Electronics Indonesia.
Baca Juga: Pembersih Udara Revolusioner Ini, Membantu Kebiasaan Barumu Hirup Udara Bersih Sepanjang Hari
PuriCare Wearable Air Purifier LG generasi kedua, nyaman berbapas dan bicara lantang.
Punya VoiceOn. Changmin Han – Product Director Air Solutions LG Electronics Indonesia mengatakan fitur ini membuat pengguna dapat tetap menghasilkan suara lantang saat bicara meski tatap memakai masker pemurni udara ini.
Dua garis horizontal yang tersusun ke atas di bagian kiri masker adalah merupakan lubang bagispeakeryang menjadi bagian fitur VoiceON yang terintegrasi dalam unit pemurni udara LG terbaru ini.
Untuk mengaktifkannya, pengguna cukup menekan tombol yang terdapat pada sisi bawah perangkat. Pada mode aktif, VoiceON akan bekerja otomatis mendeteksi saat pengguna berbicara untuk kemudian memperkuat tingkat kelantangan suara melaluispeaker-nya.
Kipas lebih senyap. Motor kipas dual fans generasi ini lebih kecil dibandingkan generasi perdananya dan dirancang lebih senyap sehingga memberi kenyamanan lebih dalam penggunaannya.
Daya baterai lebih besar. Meski punya bodi lebih ramping (94 gram), LG PuriCare Wearable Air Purifier generasi terbaru ini justru memiliki daya baterai lebih besar yaitu 1.000 mAh dan dapat diisi ulang.
Dipakai terus menerus dapat mencapai durasi delapan jam pada pemakaian terus menerus.
Sensor pernapasan. Pengaturan laju aliran udara berjalan otomatis menyesuaikan dengan perubahan pola pernapasan penggunanya saat berganti-ganti aktivitas dari ringan hingga berat.
Baca Juga: Ini Bedanya Penularan Virus Corona Baru melalui Udara dan Droplet
#BerbagiIDEA