IDEAOnline-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui ada bukti bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara.
Untuk itu, harus ada pengaturan ulang protokol kesehatan di lokasi padat, ruang tertutup, dan berventilasi buruk.
Sebelumnya, penularan virus corona terjadi melalui percikan air ludah (droplet) orang yang terinfeksi Covid-19.
Lantas apa perbedaan droplet dengan airborne (udara)?
Menurut Epidemiolog Dicky Budiman penularan melalui udara (airborne) sudah diindikasi sejak awal oleh WHO.
Hanya saja pada saat itu mereka melihat potensi penularan melalui udara tidak sebesar mekanisme penularan melalui droplets dan sentuhan benda-benda tercemar (fomite).
Dia mengatakan airborne artinya, virus bisa bertahan lama di udara untuk menularkan.
Sementara itu droplets artinya, virus berada di dalam tetesan yang karena gravitasi bumi tetesannya jatuh ke bawah.
Droplets masih membutuhkan cairan tubuh manusia untuk bertahan dan menularkan.
Dicky menggambarkan airborne seperti yang terjadi pada campak.
Virus campak menyebar lewat udara dan bisa menginfeksi banyak orang.