"Airborne Covid-19 berbeda dengan airborne campak, campak sangat infeksius. Artinya penularannya tidak separah campak," ujarnya.
Infeksius tidaknya bisa dilihat dari angka reproduksi.
Pada campak angka reproduksinya di atas 8, artinya 1 orang bisa menularkan ke 8 orang.
Sementara itu pada Covid-19, angka reproduksinya secara global sekitar 4 di beberapa negara.
Oleh sebab itu, sambung Dicky, pada sebuah klaster Covid-19 di restoran misalnya, tidak semua orang ditemukan terinfeksi.
Berbeda dengan campak, jika ada yang positif, orang-orang satu ruangan akan positif semua.
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Bicaralah dengan Suara Lembut dan Pelan
Pentingnya memeriksa sirkulasi udara
Pengumuman dari WHO soal airborne menurut Dicky memperkuat penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa potensi penularan indoor lebih besar daripada penularan outdoor atau di luar ruangan.
Lalu karena airborne berkaitan dengan udara, maka Dicky mengingatkan pentingnya memeriksa sirkulasi udara di tempat tinggal maupun tempat umum.
Di perkantoran misalnya, perlu diperiksa bagaimana AC-nya, apakah ada filternya, apakah mengalirkan udara dari dalam ke luar.