Ribuan Berita Bohong Soal Makanan Sehat Tersebar di MedSos selama Pandemi, Ini Rekomendasi WHO

Kamis, 26 Agustus 2021 | 13:30
Kompas.com

Ilustrasi makanan bergizi seimbang baik selama pandemi.

IDEAOnline-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat terdapat 1.028 berita bohong atau hoaks yang tersebar di berbagai platform media sosial hingga 8 Agustus 2020.

Di masa pandemi ini, banyak sekali informasi kesehatan yang tersebar di dunia maya, khususnya dengan kehadiran media sosial dan internet yang semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi.

Tidak jarang, berbagai informasi seputar kesehatan beserta tips-tipsnya juga hadir melalui pesan singkat.

Namun ternyata, dari sekian banyak informasi yang tersebar di dunia maya dan secara daring, masih ada beberapa informasi yang tidak benar atau keliru mengenai penyebaran virus COVID-19.

Dalam laporannya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat terdapat 1.028 berita bohong atau hoaks yang tersebar di berbagai platform media sosial hingga 8 Agustus 2020.

Sebagian masyarakat mungkin sudah fasih dan terbiasa untuk mengkaji ulang informasi yang mereka dapat, namun tidak sedikit pula masyarakat yang tidak memiliki fasilitas dan akses akan hal tersebut.

Baca Juga: Dapur Bersih dan Sehat Kuncinya Terletak di Higienitas 5 Area Ini, Kok Bisa?

Kompas.com
SHUTTERSTOCK/Tatjana Baibakova

Ilustrasi makanan sehat.

Penyebaran hoaks ini tentu cukup meresahkan masyarakat. Bagaimana tidak, informasi yang tersebar tidak jarang sifatnya menyesatkan dan bahkan dapat membawa dampak fatal karena esensinya yang berhubungan dengan kesehatan.

Lantas, seperti apakah sebenarnya makanan sehat versi WHO (World Health Organization)

Dilansir dari World Health Organization (WHO), berikut adalah makanan yang harus dikonsumsi selama pandemi Covid-19.

1. Makanan segar dan tidak diproses.

Memasak sayuran dengan suhu dan waktu yang cukup untuk menjaga kandungan nutrisinya agar tidak hilang.

WHO menyarankan untuk makan 4 porsi buah, 5 porsi sayuran, 180 gram biji-bijian, dan kacang-kacangan setiap hari.

Untuk daging merah bisa dikonsumsi dua kali per minggu dan unggas dikonsumsi dua hingga tiga kali per minggu.

Baca Juga: Ciptakan Rumah Sehat dengan Ventilasi Silang, Bebas Lembap dan Virus

Minum air putih dengan jumlah yang cukup dan berkualitas berguna bagi kesehatan.

Sebagai camilannya, pilihlah sayuran mentah dan buah segar dibandingkan makanan manis yang tinggi gula atau makanan berlemak.

2. Minum air putih yang cukup.

Meski air mineral merupakan pilihan terbaik, asupan air juga bisa didapat melalui buah dan sayur dengan kandungan air yang melimpah.

Namun, hindarilah mengonsumsi jus buah atau minuman ringan karena mengandung gula yang tinggi.

3. Batasi makanan berlemak.

Untuk menghindari efek negatifnya terhadap kesehatan, hindarilah mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti daging berlemak, mentega, minyak kelapa, krim, dan keju.

Jika ingin mengonsumsi daging, sebaiknya pilih daging putih, seperti ikan dan unggas, karena lebih rendah lemak dibandingkan daging merah.

Selain lemak jenuh, lemak trans juga harus dihindari. Biasanya, lemak trans terdapat dalam makanan olahan dan makanan cepat saji.

Baca Juga: Agar Tidur Lebih Sehat, 6 Hal Ini Jangan Berlebih Ada di Kamar Tidur

dok. i.pinimg.com
dok. i.pinimg.com

Buah-buahan dan sayuran segar lebih disarnkan daripada olahan.

4. Batasi asupan garam dan gula.

Ketika memasak dan menyiapkan makanan, batasi penggunaan garam dan gula. Asupan garam dibatasi hingga kurang dari 5 gram atau satu sendok teh per hari.

Untuk mengurangi gula, minuman ringan dan minuman bersoda yang tinggi soda juga harus dihindari.

Pilihlah buah segar atau kacang-kacangan sebagai cemilan sehat dibandingkan makanan penutup yang manis namun berbahaya untuk kesehatan.

5. Hindari makan di luar.

Makan di rumah dapat mengurangi tingkat kontak dengan orang lain sehingga dapat meminimalisasi kesempatan terpapar Covid-19.

Pastikan makanan yang dibeli memenuhi syarat-syarat pola makan sehat dan seimbang menurut WHO untuk menjaga kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ingin Sehat? Perhatikan Kualitas Air yang Kamu Minum Jangan Sampai Tercemar, Cek dengan Cara Ini

Kompas.com
SHUTTERSTOCK/Tatjana Baibakova

Ilustrasi makanan sehat.

Selain hal yang disarankan WHO tersebut, beberapa pihak (swasta) juga berupaya membantu pemerintah untuk mengedukasi masyarakat agar terhindar hoax, salah satunyaKALCare sebagai penyedia layanan penjualan nutrisi kesehatan keluarga.

Dari rilis yang diterima IdeaOnline, layanan ini akan membantu masyarakat agar bisa mendapatkan informasi yang tepat dari para ahlinya.

Saat berkonsultasi, kamu bisa berinteraksi langsung dengan ahli gizi KALCare melalui fiturchatuntuk menanyakan informasi seputar COVID-19.

“Sebagai salah satu upaya mendukung pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait hoaks selama pandemi, KALCare menghadirkan layananKALCare Tanggap Corona. Layanan ini diharapkan dapat mendampingi masyarakat dalam menyaring informasi yang beredar, khususnya yang berkaitan dengan Covid-19,” tuturDino Bramanto selaku Direktur PT Karsa Lintas Buwana dalam keterangan tertulisnya.

Pada layanan KALCare Tanggap Corona, pengguna bisa mendapatkan informasi ketersediaan suplemen, vitamin, atau nutrisi kesehatan lainnya dalam upaya menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari COVID-19.

Selain itu, pengguna juga dapat meminta referensi suplemen kesehatan apabila ia dinyatakan reaktif.

Baca Juga: Stres karena Covid-19? Jangan Berlarut, Lakukan 5 Hal Ini Segera agar tetap Sehat

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti