Jangan Asal Gunakan Waterproofing, Pilih Berdasarkan Peruntukannya bukan Harganya

Selasa, 07 September 2021 | 18:00
dok: Sika Indonesia/Taboid Rumah

Ilustrasi melapisi dinding retak dengan waterproofing.

IDEAOnline-Sebagai solusi bocor, beragam jenis watrerproofing dapat ditemukan di supermarket bahan bangunan.

Masing-masing jenis punya karakter untuk peruntukan atau penggunaan yang berbeda.

Nah, begini cara memiih waterproofing yang tepat untuk mengatasi bocor.

Bahan dasar waterproofing itu berbeda-beda, ada cement based, akrilik, dan polyurethane (PU).

Cement based umumnya terdiri atas dua kompenen, cairan dan bubuk yang mirip semen, sementara akrilik dan PU umumnya terdiri dari satu komponen dan bentuknya menyerupai cat.

Masing-masing waterproofing tersebut memiliki fungsi yang berbeda.

Baca Juga: Jangan Salah! Ini 10 Langkah Memilih Pelapis Anti Bocor untuk Atap

Baca Juga: 3 Kriteria Penting Pelapis Antibocor untuk Atap dan Talang Dimiliki oleh Waterproof Onducoat PA ini, Apa Saja?

Onduline

Elastisitas waterproofing menjadi kriteria utama untuk cegah rembes dan bocor.

Karena itu, untuk menentukan waterproofing mana yang harus dipakai, pastikan dulu di mana area yang akan diatasi berada.

Untuk area yang digenangi air, seperti kamar mandi, kolam renang, atau kolam ikan, gunakan waterproofing cement based.

Sementara, untuk area yang terekspos matahari langsung, seperti genting, nok, dan dinding luar, gunakan waterproofing berbahan dasar akrilik.

Karena bahan dasarnya semen, waterproofing cement based sebaiknya tidak digunakan untuk area yang langsung terekspos sinar matahari seperti dak yang tidak diplester, nok, dan sebagainya.

Baca Juga: 4 Penyebab Bocor pada Atap Rumah, Cegah dan Atasi dengan Cara Ini

Mengaplikasian waterproofing pada dinding, salah satu bentuk perawatan rumah.

Jika memaksa menggunakannya, waterproofing tidak bisa berfungsi maksimal karena jenis ini mudah retak.

Dari segi harga, akrilik relatif lebih mahal dibanding cement based.

Di pasaran, untuk 20kg waterproofing akrilik, harganya sekitar Rp700.000, sementara, kalau cement based, untuk 25kg harganya sekitar Rp300.000.

Namun, lagi-lagi, jangan lihat harganya, namun lihat fungsinya.

Jika menggunakan waterproofing jenis cement based, dianjurkan untuk melakukan dua kali pelapisan, dan diaplikasikan secara menyilang (lapisan pertama dan kedua berbeda arah sapuan).

Sementara waterproofing akrilik, boleh diaplikasikan sekali dengan arah yang lebih bebas.

Baca Juga: Cat Eksterior VS Cat Waterproof, Sama Peruntukan Beda Daya Tahan

#BerbagiIDEA

Editor : Johanna Erly Widyartanti