3 Tips Interior sangat Jitu untuk Redakan Cemas dan Beri Ketenangan

Selasa, 05 Oktober 2021 | 19:05
Mocha

Redakan rasa cemas dengan gaya biofilik yang minimalis, penggunaan warna yang tepat, dan tempat tidur yang nyaman.

IDEAonline - Menjalani hari demi hari di tengah pandemi dapat menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan kita.

Tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental banyak orang pun turut terpengaruhi situasi pandemi.

Menjalani gaya hidup yang baru bisa menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa orang hingga mengakibatkan rasa cemas yang tak kunjung henti.

Nyatanya, hal ini dapat diatasi melalui desain interior yang tepat.

Rumah dapat memiliki efek mendasar pada kesehatan, mulai dari warna dinding hingga kekacauan di rumah dapat memengaruhi kesejahteraan mental kita.

Memahami hal ini, berikut adalah lima cara untuk memerangi kecemasan dan menciptakan lingkungan rumah yang menenangkan, dilansir dari thespaces.com.

Baca Juga: Rahasia Terciptanya Fasad Alami Bersahabat dengan Lingkungan, Mudah!

Menggabungkan Desain Biofilik

Disadari atau tidak, desain biofilik membantu meningkatkan kesejahteraan jiwa kita. Desain biofilik sendiri ditandai dengan banyaknya elemen alam dan tanaman pada interior ruangan.

Sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa lingkungan tanpa alam memiliki efek negatif, dan tanaman dalam ruangan berpotensi mengurangi stres dan bahkan mengurangi keluhan kesehatan.

Ini didukung oleh penelitian yang lebih baru, yang menunjukkan bahwa interaksi dengan tanaman hijau dalam ruangan dapat mengurangi stres fisiologis dan psikologis.

Baca Juga: Tips Memanfaatkan Vas sebagai Dekorasi Ruangan, Sederhana dan Mudah untuk Diikuti!

Hilangkan Warna yang Memicu Kecemasan

Warna dapat memiliki efek psikologis yang kuat. Dalam buku Drunk Tank Pink tahun 2013, Adam Alter mengeksplorasi bagaimana warna dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang—mencatat bahwa seseorang cenderung lebih terintimidasi oleh tes dengan sampul merah daripada hijau.

Ruangan kita harus dicat dengan pemikiran ini, yang berarti menghindari warna-warna yang merangsang mental seperti oranye dan merah dan menggunakan warna-warna netral yang lembut untuk menciptakan efek menenangkan, misalnya biru untuk kamar tidur.

Warna abu-abu juga dapat membantu kita bersantai, tetapi konsultan warna dan desain Karen Haller memperingatkan bahwa terlalu banyak warna dapat menguras tenaga juga.

Antzikas-Waterfall Crown Group

Desain biofilik menghadirkan elemen alam dan tanaman ke dalam interior.

Miliki Pencahayaan yang Baik

Penelitian oleh University of Toronto menunjukkan bahwa cahaya terang dapat mengintensifkan perasaan kita, baik positif maupun negatif, dan menunjukkan bahwa mematikan lampu dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih rasional.

Cahaya biru membuat kita lebih waspada, yang merupakan pilihan yang baik untuk ruang kerja di rumah, tetapi sesuatu yang harus dihindari di kamar tidur karena dapat menekan produksi melatonin dan membuat kita sulit tidur.

Memilih cahaya yang lembut untuk kamar tidur dan ruang tamu dapat menenangkan kita.

Memastikan rumah mendapatkan banyak cahaya alami juga dapat membantu ritme sirkadian kita, membantu kita tidur lebih nyenyak, meningkatkan rasa sejahtera kita secara keseluruhan dan, menurut beberapa penelitian, membantu memerangi gejala depresi.

Baca Juga: Mengintip Tren Desain Interior Tahun 2022, Pandemi Turut Memengaruhi, seperti Apa?

Manfaatkan Gaya Minimalis

Ruang yang berantakan memperburuk stres dan kecemasan. Penelitian mendukung hal ini, menunjukkan bahwa memperoleh lebih banyak barang material tidak selalu menjadi jalan menuju kebahagiaan.

Sebagai tanggapan, banyak orang mengadopsi pendekatan minimal ke rumah mereka, mengikuti metode organisasi KonMari oleh Marie Kondo, dan memilih lebih sedikit furnitur dan detail untuk menciptakan ruang hidup yang menenangkan.

Gaya minimalis tidak harus berarti garis yang bersih dan tidak ada dekorasi. Nyatanya, minimalisme kontemporer adalah tentang pemilihan objek yang dikuratori dengan cermat dan bermakna.

Baca Juga: Desain Biofilik jadi Tren Kebutuhan Baru Hidup Sehat di Perkotaan Negara Tropis

Tempat Tidur yang Baik

Tidur malam yang baik sangat penting untuk kesejahteraan jiwa, dan banyak di antaranya disebabkan oleh jenis tempat tidur yang kita tiduri.

Tempat tidur yang tidak nyaman dapat mengurangi waktu tidur kita setiap malam.

Kita direkomendasikan untuk mengganti kasur setiap tujuh tahun, dan memastikan bahwa kasur baru telah diuji secara menyeluruh sebelum membeli, itu berarti setidaknya sepuluh menit berbaring di tempat tidur dalam posisi tidur normal kita.

Membandingkan pelapis kasur juga dapat bermanfaat, karena jenis yang berbeda dapat menawarkan manfaat kesehatan yang berbeda.

Baca Juga: Masih Ragu Gunakan Warna HItam untuk Seprai dibanding Pilihan Warna Lainnya? Yuk Cek Plus Minus Tiap Warna untuk Kualitas Tidur

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Sumber : The Spaces