Cegah Penularan Covid-19 di 3 Tempat Rawan Paling Berpotensi dengan Cara Ini

Selasa, 05 Oktober 2021 | 11:38
Afriadi Hikmal

Metode pencegahan penularan Covid-19 di tempat rawan

IDEAonline - Seperti yang kita tahu, Covid-19, utamanya berbagai varian barunya, sangat mudah menular lewat berbagai media.

Penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadi salah satu cara utama untuk menghindari penularan virus ini.

Diketahui pula, virus ini tidak pandang bulu—siapa saja, bahkan mereka yang telah mengikuti vaksinasi, dapat tertular Covid-19.

Dikutip dari who.int (9/7/2020), artikel "Coronavirus disease (Covid-19): How is it transmitted?", menjelaskan bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.

Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.

Untuk itu, menjalankan protokol kesehatan seperti 5M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi) tidak boleh terabaikan.

Baca Juga: Meski Lebih Nikmat, Jangan Minum Teh saat Masih Panas, Ini Alasannya!

Terlebih Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito belakangan mengungkap tiga tempat yang memiliki penularan Covid-19 yang tinggi.

Dilansir Kontan.co.id dari covid19.go.id (4/10/2021), Wiku mengimbau seluruh lapisan masyarakat harus bersikap antisipatif dan memahami pengelolaan tata cara berkegiatan yang baik.

"Karena karakteristiknya yang kompleks, berbagai peneliti sepakat bahwa penularan COVID-19 dipengaruhi oleh banyak faktor. Dan, mungkin berbeda berdasarkan tempat dan perilaku masing-masing masyarakat di dalamnya," ujarnya

Dalam mencegah penularan Covid-19, ada beberapa upaya yang bisa masyarakat lakukan di tempat-tempat spesifik serta metode pencegahan penularannya.

Pertama, di rumah dan lingkungan tempat tinggal. Karena, lingkungan rumah dan tempat tinggal bukanlah area yang 100% bebas penularan Covid-19.

Faktor risikonya, tingkat kepatuhan protokol kesehatan secara kolektif, kepadatan tempat tinggal dan kedekatan, serta durasi interaksi antar-masyarakat. Baik dengan anggota keluarga satu rumah, anggota keluarga berbeda rumah, maupun dengan tetangga.

Antisipasinya, dengan konsisten mematuhi protokol kesehatan, segera merujuk kasus positif melakukan isolasi terpusat agar mencegah interaksi antara kasus positif dengan orang yang sehat, serta mengurangi kegiatan berkerumunnya masyarakat dan berbincang dalam satu ruang.

Baca Juga: Usir Lalat dari Rumah Tanpa Pestisida, Lebih Aman! Intip 4 Cara Ini!

Kedua, selama melakukan perjalanan. Faktor risiko penularannya bervariasi. Peluang terbesar di dalam transportasi umum.

Aspek penyebabnya juga beragam, termasuk tingkat kepatuhan protokol kesehatan oleh seluruh penumpang, sistem ventilasi alat transportasi, jarak antar-penumpang, durasi perjalanan, dan kebersihan alat transportasi.

Antisipasinya, memastikan seluruh penumpang memakai masker dan menjaga jarak. Lalu, tidak berbicara selama perjalanan dan pemilik atau perusahaan alat transportasi wajib menjamin sistem ventilasi berjalan baik, juga melakukan pembersihan armada dan disinfeksi secara rutin.

"Meski terdapat risiko yang cukup tinggi, langkah antisipatif yang didukung komitmen penuh dari penumpang maupun perusahaan pengadaan alat transportasi dapat menekan penularan," ujar Wiku.

Ketiga, aktivitas di luar rumah. Faktor risiko khas yang berpeluang meningkatkan penularan adalah tingkat kepatuhan protokol kesehatan secara kolektif, lingkar kontak tiap orang yang berkegiatan selama di perjalanan dan di rumah, dan besar ruangan serta ventilasi dalam ruangan untuk beraktivitas.

Bentuk antisipasi perubahan dalam aktivitas ini termasuk pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin. dan menyusun standar proteksi lebih kepada populasi berisiko dalam berkegiatan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masyarakat juga perlu mengetahui resiko setiap kegiatan yang hendak mereka lakukan, sebagai prinsip kehati-hatian.

Kegiatan yang dilakukan di luar rumah melibatkan interaksi fisik yang intens, misalnya berjabat tangan dan berpelukan. Intraksi ini terjadi dalam keadaan ramai dan tanpa disertai pembatasan kapasitas dan jarak masuk ke dalam kegiatan yang tergolong berisiko.

Karena itu, bagi masyarakat yang harus berkegiatan di tempat berisiko tinggi, maupun penyelenggaraan kegiatan besar, Wiku berharap, mampu melakukan langkah antisipatif pribadi.

Baca Juga: Tambahkan 3 Hal Ini pada Teras Rumah, Suasana Pun Berubah Seketika

Khusus kepada penyelenggara kegiatan, Wiku mengharapkan membuat pedoman berkegiatan yang dimodifikasi sebaik mungkin. Untuk meminimalisir penularan dan upaya proteksi lebih baik tiap individu yang berkegiatan di dalamnya.

"Karena, jika kemunculan klaster dari kegiatan yang diselenggarakan masyarakat maupun di fasilitas masyarakat, dapat memberikan dampak yang signifikan dalam memperluas penularan," ungkap Wiku.

Artikel ini telah tayang di Health.grid.id dengan judul “3 Tempat Spesifik Penularan Covid-19 Tinggi, Satgas Ungkap Metode Pencegahannya”.

Baca Juga: Jangan Asal Pasang, Ini 3 Teknik Memasang Cermin untuk Hasil Kesan yang Berbeda

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Sumber : health.grid.id