Rumah Perlu Cahaya Alami yang Berkualitas, Jangan Asal Memasukkan, Pertimbangkan 6 Aspek Ini!

Jumat, 12 November 2021 | 11:52
Architecture Are Designs

Ilustrasi ruangan dengan banyak cahaya alami.

IDEAOnline-Sudah tahu kan pentingnya bukaan untuk pencahayaan?

Karenanya, jika saat ini IDEA Lovers sedang merencanakan sebuah rumah, sebaiknya perhitungkan baik-baik aspek ini.

Pencahayaan alami baik untuk kesehatan dan “kantong” alias hemat.

Namun, kita harus merencanakan desain bukaan rumah agar mendapat pencahayaan alami dengan kualitas yang baik.

Di masa sekarang ini, pencahayaan alami secara umum bertujuan untuk menghadirkan pencahayaan yang lebih banyak sehingga mengurangi penggunaan cahaya buatan.

Namun IDEA Lovers juga perlu mengatur kualitas cahaya alami ini.

Untuk mendapatkan cahaya alami dengan kualitas yang baik, hindari masuknya cahaya matahari ke dalam rumah secara langsung.

Gunakan light shelf atau atap pelindung, serta manfaatkan langit-langit untuk memantulkan cahaya.

Baca Juga: Tidak Semua Rumah Butuh AC kecuali Ada pada Kondisi Ini, Jangan Sampai Mubazir!

1. Hindari Radiasi

Penggunaan cahaya alami sebagai penerangan dalam sebuah ruangan, memiliki efek samping yaitu naiknya suhu dalam ruangan akibat dari panas yang diradiasikan.

Selain itu, ada kemungkinan muncul efek silau (glare) jika sistem pencahayaan dalam rumah tidak direncanakan dengan baik.

Beberapa orang mengalami, bukaan yang dibuat justru membuat udara di dalam ruangan terasa panas.

Dalam sebuah rumah, peletakan ruangan harus benar-benar diperhatikan agar terhindar dari radiasi matahari.

Ruangan yang sering digunakan seperti ruang tidur atau ruang keluarga, jangan diletakkan di sebelah Barat.

Baca Juga: Bentuk dan Struktur Atap yang Salah Bikin Rumah Terasa Panas, Cegah dengan 3 Cara Ini!

Gudang, kamar mandi, atau ruang-ruang servis lainnya yang sebaiknya ditempatkan di daerah tersebut.

Atau bisa juga dengan membuat taman kecil di sebelah Barat, sehingga radiasi matahari bisa “dieliminasi” oleh tanaman yang ada.

Selain itu dalam merencanakan bukaan untuk cahaya yang ideal, perlu juga diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pencahayaan alami berikut ini.

Baca Juga: Peran Tekstur dalam Desain terhadap Kondisi Psikologis Pengguna Ruang, Jangan salah Pilih!

2. Lokasi bangunan/iklim

Dengan memerhatikan arah hadap rumah dan pergerakan matahari, dapat direncanakan jendela yang memungkinkan masuknya sinar matahari secara tak langsung.

Misalnya untuk rumah yang menghadap ke barat, sebaiknya jendela ditempatkan pada dinding yang menghadap ke utara dan selatan.

Foto Fernando Gomulya/ Dok. Delution Architects

Innercourt di tengah ruang (kiri) dan taman melayang di lt. 2 (kanan).

3. Bentuk bangunan

Semakin tebal bangunan, semakin banyak area yang tidak terkena penetrasi cahaya.

Untuk menyiasatinya, bisa digunakan courtyard (taman atau lahan terbuka di tengah-tengah bangunan).

Atau cara lain, dengan meninggikan atap dan membuat bukaan pada dinding-dinding atap yang ditinggikan tersebut.

4. Ukuran jendela

Besar sebuah jendela disesuaikan dengan ukuran dinding luar dan tujuan pemakaian ruang yang akan diterangi.

Umumnya, jumlah total dari seluruh bidang jendela pada sebuah ruang, sebaiknya berkisar antara 1/6 - 1/8 dari luas lantai di ruangan tersebut.

Dan sebaiknya, tiap jendela dilengkapi dengan lubang hawa di sebelah atasnya, yang besarnya sekurang-kurangnya 1/3 kali dari luas bidang jendela.

Baca Juga: Seberapa Besar Jendela Harus Dibuat, Ini Panduan Menghitungnya!

Ukuran jendela juga didasarkan pada aktivitas di dalam ruangan.

Ruang yang memiliki aktivitas lebih banyak -seperti ruang keluarga harus memiliki bukaan yang lebih besar daripada ruang tidur yang hanya memiliki aktivitas sedikit.

Dapur yang menghasilkan panas harus memiliki bukaan yang lebihnbesar agar panas dapat dikeluarkan dengan segera.

5. Pelindung bukaan

Dok. Serial Rumah

Roster ditata dengan irama corak yang menarik untuk memasukkan cahaya alami.

Arah hadap rumah terutama berpengaruh dalam pengunaan pelindung jendela.

Misalnya, pada rumah yang memiliki orientasi arah hadap utara-selatan, sebaiknya menggunakan parapet.

Sementara itu, teritisan yang dapat juga berfungsi sebagai sun shading, digunakan untuk rumah dengan arah hadap barat-timur.

Baca Juga: 10 Langkah Ciptakan Desain Berkonsep Zen yang Damai dan Tenang

6. Jenis dan kondisi bukaan

Ada banyak ragam bukaan. Mulai dari jendela kaca, krepyak, glassblock, dan rooster pada dinding, serta genting kaca atau mika pada atap.

Pemilihannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi rumah.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti