Jangan Abaikan Peran Plafon untuk Estetika Rumah, 6 Cara Mengolahnya!

Senin, 13 Desember 2021 | 12:00
Idea.Grid.Id

Ilustrasi eksploarsi desain plafon penambah estetika runag.

IDEAOnline-Tahukan kamu, plafon kini dapat diolah dalam beragam desain.

Jika didesain unik dan cantik, plafon dapat menjadi pusat perhatian.

Plafon mempunyai fungsi menutupi konstruksi struktur atap serta segala hal yang berhubungan dengan mekanikal dan elektrikal.

Secara teknis, plafon juga berfungsi sebagai penahan panashdari atap agar tidak langsung masuk ke ruang di bawahnya.

Bagaimana fungsi itu terwujud dalam desain dan apa saja yang diperlukan untuk pengolahannya?

Baca Juga: Begini Cara Membuat Gudang di Atas Plafon dan Tangga Aksesnya, Mudah!

Permainan motif dapat membentuk suasana tersendiri.

Gunakan kayu untuk plafon,yang diberi pola repetisi nat dengan jarak opie 5 cm-10 cm.

Selain bagus untuk akustik ruangan, pola tersebut juga mampu memberikan karakter ruangan yang juga berbeda.

Hal yang perlu dicermati juga yaitu warna plafon.

Warna plafon juga bisa memengaruhi kesan ruangan menjadi tampak lebih rendah atau lebih tinggi.

Plafon dengan warna gelap cenderung menjadikan ruangan terlihat semakin rendah, sedangkan plafon dengan warna terang akan menjadikan ruangan terlihat makin tinggi.

Biasanya warna paling aman untuk digunakan adalah warna-warna natural seperti krem dan putih.

Baca Juga: Ternyata Plafon Perlu Dibersihkan secara Rutin untuk Kondisi Rumah seperti Ini

Dalam mengolah plafon, material yang kini digunakan tidak hanya sebatas pada kayu (solid, laminated, plywood) saja.

Gypsum merupakan material yang populer digunakan karena (sifatnya yang ringan, mudah dalam instalasi, serta desain yang bervariasi).

Material seperti metal juga mulai digunakan. Beberapa bangunan justru mengekspos bentuk ceiling-nya dengan pola yang menarik, baik itu bagian dari struktur bangunan maupun tidak.

Idea.Grid.Id

Warna muda pada dinding, plafon, dan lantai untuk ciptakan kesan lebih lebar pada koridor.

Plafon berperan penting dalam menentukan kesan besar/kecilnya suatu ruangan.

Kesan sempit dapat terwujud jika plafon terlalu rendah dan material yang dipilih terlalu “ramai”.

Sebaliknya, kesan lega dapat dihasilkan apabila plafon cukup tinggi dan tidak terlalu “ramai”.

Belakangan ini, beberapa desainer mengintegrasikan bentuk plafon sebagai unsur estetika pada ruangan melalui tata atur lampu yang tidak biasa.

Kesan hangat, megah, ataupun dingin dan mencekam bisa diperoleh melalui pengaturan tata lampu dan bentuk plafon yang mendukung.

Baca Juga: Bahan Lantai, Dinding, dan Plafon Non Kayu, Bebaskan Rumah Tropis dari Masalah karena Cuaca

Jika bangunan-bangunan klasik di Eropa banyak yang menggunakan exposed ceiling yang tinggi (dengan lukisan dan profil) sebagai unsur estetika pada bangunan, maka bangunan masa kini cenderung menggunakan drop ceiling.

Hal tersebut dilakukan untuk menyaring panas dari atap, dan menyembunyikan rangkaian instalasi lampu/listrik/ udara pada ruangan.

Tak hanya berfungsi sebagai pelindung konstruksi struktut atap, plafon juga berfungsi untuk menambah unsurkeindahan dalam ruangan.

Pemilihan jenis dan bentuk plafon dapat disesuaikan dengan suasana yang ingin dimunculkan di dalam suatu ruangan.

Terdapat bermacam-macam bentuk plafon yang diolah mulai darj bentuk datar yang sederhana hingga bentuk melengkung yang rumit.

Baca Juga: Bikin Loft untuk Menambah Ruang Baru, Ini 4 Elemen Pentingnya

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Tag

Editor : Johanna Erly Widyartanti