3 Kunci Sukses Makeover Rumah: Warna, Motif, dan Tekstur, Begini Penerapannya!

Senin, 31 Januari 2022 | 13:30
AkzoNobel-Dulux

Inspiarsi paduan warna biru langit dengan warna cerah nan lembut lainnya.

IDEAOnline-Makeover rumah bisa dilakukan dengan cara sederhana, bahkan tanpa mengubah struktur.

Salah satunya, cukup dnegan menata ulang rumah.

Binging bagaimana memulainya? Yuk simak cara ini.

Saat melakukan makeover ruang, tak hanya peletakan furnitur yang dipikirkan.

Tiga hal yang perlu kamu perhatikan di sini yaitu warna, motif, dan tekstur.

Semua ini terdapat dalam seluruh bagian di rumah kamu, mulai dari dinding, perabotan, lantai, hingga dekorasi.

Kunci mendesain interior yang sukses, semua elemen tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan dan mood ruang yang akan diciptakan.

  1. Warna
Secara garis besar, warna dapat dibagi menjadi 2 jenis kelompok besar.

Yang pertama yaitu warna “hangat” seperti merah-ungu, merah, merah-oranye, oranye, kuning-oranye, dan kuning. Warna hangat ini memiliki efek ceria dan menghidupkan suasana.

Baca Juga: Pilihan Warna Rumah untuk Ciptakan Optimisme di Tahun Macan Air yang Penuh Tantangan

Baca Juga: Tagihan Listrik tetap Tinggi Meski Sudah Menghemat Pemakaian, bisa Jadi karena Salah Pilih Warna Rumah, Kok Bisa?

Di sisi lain, terdapat warna “dingin” seperti kuning-hijau, hijau, hijau-biru, biru, biru-ungu, dan ungu, yang menimbulkan kesan relaks dan suasana tenang.

Selain berdasarkan kelompok warnanya, kamu dapat memilih untuk menggunakan warna yang tua atau lebih muda.

Warna muda memiliki kesan harmonis, sehingga akan lebih mudah digabungkan satu sama lain.

Sementara itu, warna tua akan menimbulkan kesan lebih dramatis dan kuat.

Jika kamu menggunakan warna yang gelap, seperti hitam atau biru tua, jangan melupakan pencahayaan yang cukup agar ruangan tidak terkesan suram.

Warna yang netral adalah putih.

Putih sangat cocok digunakan untuk ruangan yang sempit, karena ia akan memiliki efek meluaskan. Mengombinasikan warna terang dengan warna putih dapat melembutkan dan menimbulkan kesan tidak terlalu ramai.

2. Motif

Seperti warna, motif dapat memengaruhi mood dalam ruang.

Motif dapat diaplikasikan pada dinding (wallpaper), lantai, maupun soft furnishing (gorden, jok kursi, taplak).

Dok. Signify

Kap lampu motif batik dipadankan dengan motif pada headboard.

Motif yang besar, tebal, dan memiliki banyak warna, dengan mudah menjadi pusat perhatian dalam ruang tersebut.

Baca Juga: Mengenal Fiberkote, Finishing yang Bisa Menampilkan Serat Alami Kayu pada Fibersemen

Ini berbeda dengan motif yang lebih kecil dan menggunakan warna netral.

Motif seperti ini lebih terkesan hangat dan pucat.

Bahkan, dari jarak jauh, motif ini dapat terlihat seperti warna polos.

Karena itu perlu diingat bahwa motif yang terlalu kecil dan kurang variasi warna membuat ruang kurang “hidup”.

Ingat juga untuk tidak memilih motif yang terlalu gelap dan terlalu ramai.

Ruang dengan motif seperti ini membuat kamu merasa pusing.

Ukuran rumah, perabotan, luas dinding, dan lain-lain penting untuk diketahui dalam menentukan motif. Contohnya berikut ini.

  • Motif garis-garis vertikal mampu membuat ruangan terlihat lebih tinggi, baik dalam ruangan yang besar atau kecil.
  • Motif kotak-kotak besar cocok digunakan dalam segala ruang karena memiliki efek meluaskan. Namun, jika dalam ukuran kecil, motif ini membuat ruangan tampak lebih sempit.
  • Untuk ruang kecil, hati-hati memilih motif yang ramai seperti floral. Jangan memilih ukuran motif yang terlalu besar karena akan membuat ruang terkesan penuh.
  • Bagi ruangan besar, hindari penggunaan motif yang terlalu kecil karena mereka hanya akan terlihat seperti bintik-bintik.
Baca Juga: Mengenal Artwork Tembaga, Hiasan Berseni dengan Tekstur Ketok Nan Cantik

Baca Juga: Bikin Ruang Tampil Artistik, 10 Tips Penerapan Gaya Boho yang Padukan Aneka Warna dan Tekstur

Photowall

Ilustrasi pemanfaatan tekstur dalam interior, jadi focal point.

3. Tekstur

Seperti motif, tekstur juga sering digunakan untuk efek dekorasi yang memperkuat desain sebuah ruang.

Permukaan bertekstur dapat ditemukan di seluruh elemen ruang seperti dinding, karpet, hingga furnitur yang digunakan.

Hati-hati dalam memilih tekstur karena warna sama yang digunakan pada tekstur yang berbeda dapat memberi hasil yang berbeda.

Misalnya, permukaan kasar menyerap cahaya dan membuat warna lebih tua dan kusam.

Namun pada kasus tertentu, tekstur kasar dapat memberi efek bayangan yang menarik.

Sebaliknya, permukaan bertekstur halus memantulkan cahaya dan membuat warna lebih cerah dan hidup.

Di samping itu, permukaan halus menciptakan kesan sejuk, bersih, dan mood lebih semangat, terutama ketika dipadukan dengan hitam atau putih. Ini cocok diterapkan pada kamar mandi dan ruang belajar.

Permukaan yang lebih kasar, seperti batu bata atau kain yang tebal seperti karpet dan selimut, menciptakan mood yang lembut dan hangat.

Cocok digunakan untuk kamar tidur atau ruang santai yang membutuhkan kehangatan untuk beristirahat.

Baca Juga: 13 Cara Makeover Ruang Keluarga Sempit agar Lebih Hangat dan Akrab

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #Rumahminimalis

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti