Penyebab dan Solusi Atasi Lembap dan Lapuk pada 3 Bagian Dinding yang Paling Sering Terjadi

Jumat, 15 April 2022 | 08:30
Arsitek Grace Lisa Susanto

Dinidng semen ekspos perlu dilindungi dengan acian semen kedap air agar tak lembap.

IDEAOnline-Musim hujan, masalah kelembapan dan bocor paling sering terjadi.

Kondisi lembap yang dibiarkan berlarut-larut akan mengancam tak hanya estetika rumah namun juga fungsional dinding sebagai pelindung bangunan.

Kondisi lembap pada dinding bisa terjadi pada dinding semen ekspos maupun dinding dengan pengecatan.

Dinding lembap bisa timbulkan jamur yang berbahaya bagi kesehatan.

Sedangkan lembap yang disebabkan karena kebocoran atau rembesnya air ke dinding, bisa memberi peluang masuknya air ke dalam rumah yang mengakibatkan banjir.

Untuk menghindari hal ini terjadi, IDEA Lovers wajb lakukan beberapa langkah pencegahan dengan mulai mengecek bagian dinding yang rawan lembap dan segera menyiapkan solusinya.

Berikut penyebab dinding lapuk dan lembap dan bagian atau posisi dinding yang sering mengalaminya.

  • Dinding di Bangunan yang Bersebelahan dengan Persawahan atau Perairan Lainnya.
Diniding lembap terjadi karena naiknya air tanah ke tembok sehingga tembok selalu terlihat lembap pada bagian bawah.

Ini bisa terjadi bagian dinding mana saja, utamanya dinding pada bangunan yang berada di area yang bersebelahan dengan lahan persawahan atau perairan lainnya.

Baca Juga: Jamur Tumbuh Lagi di Dinding meski Sudah Dibersihkan, Ternyata Ini Sebabnya!

  • Dinding yang Terkena Rembesan Air dari Instalasi AC
Tembok yang terkenar embesan air dari instalasi AC, sangat rawan terjadi lembap.

Instalasi AC yang dipasang dindng tanpa melakukan penutup kembali dengan benar memungkinkan celah yang bisa jadi jalan masuknya air ke permukaan dinding dan hasilkan noda lembap.

  • Tembok yang Berhimpitan dengan Tetangga
Tembok lembap juga terjadi pada dinding yang yang berhimpitan dengan tetangga.

Hal ini terjadi karena tembok pada kondisi inihanya memungkinkan pekerjaan tembok dari sisi dalam saja.

Padahal untuk mencegah rembes dan masuknya air, idealnya dinding rumah harus dilindungi dari luar dan dalam bangunan.

Pencegahan dan Solusi Perbaikan

Banyak orang melupakan proses pemberian perlindungan dinding ini di awal membangun rumah.

Proses pencegahan bisa dilakukan dengan mengaplikasikan produk acian kedap air yang berkualitas untuk melindungi dinding.

Tiga prinsip dalam pemilihan produk acian semen berkualitas adalah memilki kemampuan di antaranya: yang tidak menciptakan penggelembungan pada dinding akibat rembesan; punya kemampuan menahan kristalisasi air saat dinding basah; dan tidak menimbulkan retak rambut pada permukaan dinding.

Baca Juga: Udara Lembap di Rumah Bukan Masalah Sepele bagi Kesehatan, Banyak yang Tak Mengira Ini Penyebabnya, Yuk Cegah!

Yannis Rodulf Pratasik

Dinding semen ekspos di kamar tidur.

Diketahui, penggelembungan pada permukaan dinding bisa terjadi karena adanya rembesan air dapat dicegah oleh acian semen yang dapat menahan air dari semua sisi baik dari sisi yang terkontak langsung dengan air (sisi positif) maupun yang tidak terkontak langsung dengan air (sisi negatif) tanpa menyebabkan gelembung (blister).

Antony Kostka General Manager Commerce PT Adhi Cakra Utama Mulia mengatakan, diperlukan teknologi khusus yang membuat acian ketika dalam keadaan basah akan aktif bekerja mengkristalisasi air rembesan yang masuk ke pori-pori atau retakan pada dinding.

Dikatakannya, teknologi ini ada pada produk kedap air Hydrostop Aquaproof yang memiliki Polycrystallite Technology yang dapat membentuk polycrystallite sehingga pori-pori akan tertutup dan rembesan akan berhenti.

Karena teknologi ini pula, acian kedap air dapat menutup retakan dengan lebar hingga 0,5 mm dengan sendirinya (self healing) saat terjadi kristalisasi air.

Adapun retak rambut umumnya terjadi pada acian yang menggunakan hasil adukan semen biasa. Hydrostop sebagai acian yang kedap air, diklaim dapat menghindari permasalahan retak rambut di dinding dan menjadikan tampilan dinding lebih maksimal sebagai acian untuk dilanjutkan proses pengecatan.

Satu tahap lagi yang harus dilakukan setelah memilih produk acian yang tepat, adalah melakukan proses pengaplikasian yang benar tahap demi tahapnya sebagai berikut.

1. Pemasangan bata dan pengaplikasianplesteran hasil campuran pasir, semen dan air.

2. Basahi plesteran yang telah berumur 3 hari. Proses pembasahan atau pelembaban plesteran bisa menggunakan selang air, lap basah atau semprotan tanaman.

Baca Juga: Ingin Sukses Mengecat Rumah? Persiapkan Dinding dengan Cara Ini

3. Lanjutkan dengan lapisan acian kedap air Hydrostop yang sudah dicampur dengan air sesuai ketentuan.

Basahi dan jaga kelembaban hasil aplikasi Hydrostop selama 2 hari berturut-turut. Dalam 1 hari dapat melakukan beberapa kali proses pembasahan atau pelembapan acian seperti pagi, siang dan sore hari.

4. Tunggu 4 hari maka dinding sudah siap menahan lembapm bahkan jika kamu ingin tetap membiarkannya sebagai dinding ekspos (tanpa dicat). Jika ingin lakukan pengecatan, tunggu hingga benar-benar acian kering, lebih kurang 14 hari.

Langkah-langkah di atas dapat diterapkan juga pada dinding yang sudah terlanjur lembap bahkan acian dinding sudah keropos. namun diperlukan langkah tambahan yaitu mengupas terlebih dahulu seluruh bagian yang rapuh satu bidang.

Jika kondisi plesteran di bawah lapisan acian masih baik, maka cukup kupas cat lama dan ketrik acian, lalu lanjutkan dengan langkah 1 hingga langkah 4 di atas.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Baca Lainnya