IDEAonline -Seseorang yang positif terjangkit Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 bisa sembuh jika mendapat perawatan yang tepat dan kondisi tubuhnya mendukung.
Namun terdapat kemungkinan parahnya penyakit akibat corona yang berdampak fatal.
Penyakit ini umumnya sudah diderita oleh orang tersebut atau sering dikatakan sebagai penyakit penyerta.
Apalagi ada penemuan terbaru yang mengatakan hal yang tak masuk akal.
Daily Mailpada (14/5) melaporkan bahwa para ilmuwan telah menemukan bahwa beberapa sel yang terinfeksivirusSARS-CoV-2 tampak "meledak".
Ini dapat membantu mereka menemukan pengobatan baru yang radikal untuk mengatasi pandemiCovid-19.
Baca Juga:Bisa Jadi Salah Mengaplikasikan Kaca Buat Rumah Makin Panas, Terungkap 7 Cara Cegah Efek Rumah Kaca
Baca Juga:Punya Pacuan Kuda dan Lapangan Golf Sendiri, Penampakan Rumah Aleta Moly Buat Orang Berdecak Kagum
Reaksi tersebut diperkirakan terjadi pada sekitar delapan dari 10 pasien yang dirawat di rumah sakit denganCovid-19.
Menunjukkan bagaimanavirusSARS-CoV-2menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru dan organ lainnya.
Para peneliti menemukan bahwa ketika sistem kekebalan mencoba untuk membersihkanvirus SARS-CoV-2, partikel berbahaya tertentu dapat dilepaskan ke dalam aliran darah, menyebabkan peradangan di bagian tubuh yang rentan.
Fenomena serupa yang dikenal sebagai "badai sitokin" di mana sistem kekebalan melepaskan terlalu banyak protein penangkal infeksi yang disebut sitokin.
Yang kemudian menyerang jaringan sehat, telah lama diketahui menyebabkan kerusakan parah atau kegagalan multi-organ.
Namun, penemuan bahwa sel yang terinfeksivirusSARS-CoV-2dapat "meledak" membuka kemungkinan pengobatan baru untuk menghentikan proses infeksi alih-alih menargetkanvirusSARS-CoV-2.
Dr Gautam Mehta, konsultan di rumah sakit Royal Free di London Utara, Inggris, tempat penelitian dilakukan dengan Rumah Sakit Anak Boston, mengatakan.
"Peradangan dan kematian sel merupakan faktor penting dalam perkembangan kanker. PenyakitCovid-19yang parah."
"Studi kami menunjukkan bahwa pyroptosis (kematian sel terprogram pro-inflamasi oleh lisis sel) sering menjadi biang keladinya."
"Ini temuan penting karena saat ini, pengobatanCovid-19kami menargetkanvirus SARS-CoV-2. Jika kami dapat menargetkan proses patogen, kami mungkin dapat mengembangkannya. Pengobatannya efektif bahkan pada pasien yang belum pernah terinfeksiCovid-19," tegas tim peneliti.
Baca Juga:Pikir Lagi Beribu Kali, Jangan Sampai 7 Hal Ini Seputar Renovasi Ini Membuat Kita Menyesal
Merasakan bahaya, sistem kekebalan memulai pyroptosis di sel hati.
Ketika sel "meledak", mereka melepaskan bahan kimia yang kemudian diserang oleh sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan gagal hati.
Ada beberapa obat yang diduga digunakan untuk mengobati piroptosis, termasuk disulfiram (untuk mengobati penyalahgunaan alkohol) dan dimetil fumarat (untuk mengobati multiple sclerosis).
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)