Masih Menjadi Tanda Tanya, Ini Dia Kisah Kerangka Dua Pangeran yang Ditemukan di Bawah Tangga Menara London

Minggu, 22 Mei 2022 | 10:30
www.thehistorypress.co.uk

Rekonstruksi tangga di Menara London di mana tulang anak-anak ditemukan pada tahun 1674

IDEAonline -Menara London memiliki nama resmi Her Majesty’s Royal Palace dan Fortress the Tower of London. Namun lebih dikenal dengan sebutan Tower of London. Ini adalah kompleks istana bersejarah yang terletak di tepi utara Sungai Thames, London, Inggris.

Kastil ini berdiri pada tahun 1066 sebagai bagian dari Penaklukan Normandia di Inggris. Menara Putih merupakan bagian terpenting dari kastil ini. Menara ini dibangun pada tahun 1078 oleh William sang Penakluk.

Menara Putih adalah simbol dari kebencian dan penindasan dari para penguasa terhadap London. Kemudian, pembangunan bangunan lain menyusul. Richard si Hati Singa dan Henry III menambahkan bangunan berupa benteng, sehingga menciptakan kompleks benteng dan menara seperti saat ini.

Baca Juga:Bisa Jadi Salah Mengaplikasikan Kaca Buat Rumah Makin Panas, Terungkap 7 Cara Cegah Efek Rumah Kaca

Baca Juga:Punya Pacuan Kuda dan Lapangan Golf Sendiri, Penampakan Rumah Aleta Moly Buat Orang Berdecak Kagum

Siapa sangka, selama pekerjaan renovasi di Menara Putih,Menara London, pada tahun 1674,kerangka dua anakditemukan sekitar 10 kaki di bawah tangga menuju kapel.

Melansir dari intisari-online, awalnyakerangka itu dianggap milikkedua pangeran.

Sekali lagi, sisa-sisa itu diperiksa pada tahun 1933 tetapi tidak ada upaya yang dilakukan untuk menentukan apakah tulang-tulang itu laki-laki atau perempuan.

Sejak saat itu, tidak ada pemeriksaan ilmiah lebih lanjut yang dilakukan pada tulang-tulang tersebut, yang tersisa di Westminster Abbey.

Siapakah kedua pangeran itu?

Pada tanggal 9 April 1483,Raja Edward IVdari Inggris meninggal mendadak.

MelansirAncient Pages, sebelum meninggal, raja menunjuk seorang pelindung untuk kedua putranya Edward V (umur 12) dan Richard (umur 9) dari Shrewsbury, Duke of York.

Pelindung yang ditunjuk itu adalah paman mereka yang bernamaRichard, Duke of Gloucester.

Baca Juga:Dulu Kerjanya Mengasap Ikan Pulang Sekolah, Soimah Blak-blakkan Cerita Pernah Pernah Numpang Tinggal di Garasi Orang

Baca Juga:Pikir Lagi Beribu Kali, Jangan Sampai 7 Hal Ini Seputar Renovasi Ini Membuat Kita Menyesal

Hal ini berarti bahwa secara resmi Duke of Gloucester akan menjalankan negara sampai keponakannya, Pangeran Edward cukup umur untuk memerintah sendiri.

Tak lama setelah penobatan Edward muda, Richard berhasil menahan kedua anak laki-laki itu di Menara London.

Tanggal 26 Juni 1483, Richard secara resmi mengumumkan bahwa tak satu pun dari pangeran itu dapat mewarisi takhta karena Raja Edward IV belum menikah secara sah dengan Elizabeth Woodville.

Sebuah Undang-Undang Parlemen tahun 1483, yang dikenal sebagai Titulus Regius, kemudian menyatakan saudara-saudara itu tidak sah.

Mahkota kemudian diberikan kepada Richard, Duke of Gloucester yang naik takhta sebagai Raja Richard III dari Inggris, pada Juli 1483.

Jelas, Raja Richard III adalah tersangka yang paling mungkin.

Para pangeran di Menara menghilang saat dalam perawatannya.

Ketika desas-desus bahwa Raja Richard III telah membunuh mereka menyebar pada akhir 1483, Richard tidak berusaha membuktikan bahwa mereka masih hidup.

Sebaliknya, Richard tetap diam dan tidak membuka penyelidikan atas hilangnya mereka.

Meski demikian, menurut beberapa sejarawan, itu belum membuatnya menjadi seorang pembunuh.

Baca Juga:Enggak Sangka Bisa Hilangkan Noda di Perabot Dapur, Ternyata Ini Manfaat Baby Oil Selain untuk Kulit Bayi!

Baca Juga:Injak Usia 11 Tahun, Media Kuliner Sajian Sedap Adakan Cooking Co11aboration!

Namun, tampaknya itu adalah sejarah hitam raja yang sengaja dibuat oleh para pendukung dinasti baru.

Lalu apakah para Pangeran di Menara dibunuh dan siapa yang melakukannya?

Dikatakan bahwa selama musim panas 1483, para pangeran masih hidup dan terlihat bermain bersama di halaman menara.

Kemudian, tidak ada yang diketahui tentang mereka.

Nasib mereka tetap menjadi misteri hingga saat ini.

Baik sejarawan modern maupun penulis sejarah kontemporer bertanya-tanya: bagaimana mungkin tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada orang-orang kerajaan yang begitu penting?

Atau mungkin beberapa dari mereka yang terlibat tahu persis apa yang terjadi tetapi mereka dengan keras kepala tetap diam tentang anak laki-laki itu?

Baca Juga:Siapa Sangka Bawah Cangkir Miliki Manfaat Ini, Temukan Bagian Perabot Lain yang Jarang Digunakan padahal Punya Kegunaan Tersembunyi

Baca Juga:Dari Gaya Farmhouse hingga Tropis, Mana Ide Pagar yang Cocok Buat Rumahmu?

Pemberitaan simpang siur, bahkan tidak ada yang tahu apakah para pangeran meninggal atau dibunuh pada tahun 1483.

Hilangnya para pangeran memiliki dampak yang kuat pada realitas politik negara.

Apa pun yang terjadi pada mereka, adalah bahwa mereka diyakini telah dibunuh.

Richard disalahkan atas kejahatan ini, bahkan jika dia tidak bertanggung jawab langsung atas kematian anak laki-laki itu.

Richard-lah yang menjaga anak-anak di bawah pengawasan ketat, dan tindakan ini membuatnya bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka.

Keyakinan bahwa kedua pangeran telah dibunuh membuat Richard III bersalah karena kelalaian jika bukan kedengkian.

Banyak sejarawan setidaknya menyimpulkan bahwa dia adalah kandidat yang paling mungkin untuk menghilangnya para pangeran, dan banyak alasan dia bisa melakukannya.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti