IDEAonline -IDEA lovers yang pernah ke luar negeri, mungkin sadar bahwa colokan listrik atau steker listrik berbeda-beda di luar negeri.
Karena hal ini, kita pun jadi harus bawa steker listrik yang cocok untuk mengunjungi suatu negara.
Di Indonesia, kita menggunakan dua pin bulat. Namun, di negara lain ada yang menggunakan tiga pin bulat, tiga pin pipih, tiga pin pipih dan bulat, dan lain sebagainya.
Mengapa steker listrik bisa berbeda-beda? Mengapa steker listrik tidak dibuat sama di seluruh dunia?
Yuk, cari tahu jawabannya!
Baca Juga:Luasnya Rumah Dinas Ridwan Kamil, Sempat Dikunjungi Ratusan Warga yang Doakan Kepergian Emmeril Kahn
Baca Juga:Pantas Saja Warga Jakarta di Denda 500 Ribu Karena Bakar Sampah, Alasannya Bisa Ancam Nyawa!
Dulunya Hanya 2 Pin
Pada mulanya, sambungan listrik digunakan hanya untuk lampu.
Seiring dengan perkembangan teknologi, muncul alat elektronik lain yang menggunakan sambungan listrik steker.
Steker listrik lalu mulai populer digunakan pada akhir abad ke-19. Saat itu, steker memakai 2 pin.
Lalu, negara-negara di dunia mulai melakukan perbaikan untuk mengalirkan listrik agar lebih hemat.
Agar aliran listrik bisa lebih rendah dan hemat, dibuatlah kabel yang tipis. Karena banyaknya perbaikan dan inovasi, akhirnya steker listrik pun berubah-ubah.
Baca Juga:Terungkap Penyebab Mesin Cuci Bisa Jamuran, Jangan Lagi Tumpuk Baju Kotor, Ini Solusinya!
Selain itu, steker listrik juga berbeda-beda pada masa itu, karena perkembangan teknologi listrik di dunia belum merata.
Bahkan, ada negara yang sama sekali belum bisa mengakses listrik.
Steker bundar yang seperti sekarang merupakan inovasi pada masa awal perkembangan steker listrik. Bentuk bundar dianggap lebih aman, karena dapat lebih pas saat dicolok.
Steker 3 Pin Dianggap Lebih Aman
Teknologi semakin lama semakin berkembang. Inovasi dalam pembuatan steker pun makin beragam, hingga terciptalah steker listrik dengan tiga pin pada tahun 1920-an.
Gunanya untuk melindungi pemakainya agar aman dari sengatan listrik, jika terjadi masalah pada steker atau alat elektronik.
Cara kerja "ground" ini, memungkinkan kabel-kabel khusus di lubang ketiga tadi mengalirkan aliran listrik ke tanah jika aliran listrik terlepas dari kabel.
Lama-lama, penggunaan steker tiga pin banyak digunakan di negara-negara di dunia.
Namun, karena inovasi-inovasi ini diadopsi pada waktu yang berbeda-beda, steker yang digunakan pun jadi berbeda-beda juga.
Mengapa Tidak Disamakan di Setiap Negara?
Baca Juga:Bagaimana Cara Mengusir Noda Kuning pada Dudukan Toilet? Tinggal Siapkan Pasta Bumbu Dapur Ini!
Sebenarnyaide menyamakan steker ini sudah diajukan sejak lama. Banyak negara di dunia pun menyetujuinya.
Namun, jika steker listrik disamakan, steker harus diubah lagi.
Mengubah steker artinya mengubah hal lainnya juga, mulai dari stopkontak, pemasangan listrik di gedung, bahkan mengubah cara pembuatan alat elektronik.
Perubahan ini akan membutuhkan banyak biaya. Tentu saja banyak negara yang tidak ingin mengubahnya agar tidak perlu mengeluarkan uang hingga triliunan.
Sebab, pengeluaran besar ini tentu akan menimbulkan kerugian
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)
Artikel ini telah tayangdi bobo.grid.id dengan judul Harus Bawa Colokan Listrik yang Berbeda Kalau ke Luar Negeri, Mengapa Colokan Listrik Berbeda-beda?