IDEAonline -Telur, makanan yang berasal dari hewan unggas ini dikenal bersahabat dengan diet.
Entah direbus atau digoreng, telur tetap menjadi andalan menu sarapan dan diet bagi sebagian orang.
Selain murah, tentu karena telur mengandung banyak nutrisi penting. Sudah bukan rahasia lagi, telur memiliki kandungan protein yang tinggi, asam amino, folate, selenium dan berbagai jenis vitamin.
Seperti vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan vitamin E. Semua nutrisi tersebut, bisa diperoleh dalam satu butir telur.
Telur memiliki dua bagian, putih telur dan kuning telur. Kedua bagian ini memiliki kandungan nutrisi dan manfaat yang berbeda.
Baca Juga:Manfaat Kayu Manis untuk Tanaman, Bisa Usir Jamur Hingga Semut yang Ada di Sela-sela Tanaman Hias!
Kuning telur dikenal mengandung lemak yang tinggi, sedangkan putih telur lebih banyak mengandung protein dan kalsium.
Dua bagian inilah yang akhirnya membuat telur menjelma bagai pisau bermata dua. Ada kalanya telur bermanfaat bagi tubuh, tapi ada juga saat di mana telur bisa memicu risiko berbagai penyakit berbahaya, seperti diabetes.
Melansireggs.calewatGridHealth.id,telur adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan protein kita.
Pasalnya, di dalam dua telur yang besar saja mengandung sekitar 13 gram protein.
Protein sendiri penting bagi tubuh untuk membangun dan memelihara otot, melawan infeksi, dan membantu membuat IDEA lovers lebih cepat kenyang.
Biasanya di rumah selalu ada telur yang disimpan di kulkas.
Baca Juga:Tak Perlu Panggil Tukang, Begini Cara Perbaiki Pintu yang Susah Dibuka, Siapkan Bahan-bahannya
Baca Juga:Ditagih Biaya Desain Rumah, Iko Uwais Diduga Keroyok Pria Ini Hingga Akhirnya Dilaporkan ke Polisi
Namun, karena telur termasuk bahan makanan segar, daya simpannya tidak selama makanan dalam kaleng.
Jika IDEA lovers menyimpan telur dalam suhu yang direkomendasikan, yaitu sekitar 4 derajat celcius, maka telur bisa disimpan maksimal tiga minggu.
Menurut pusat keamanan telur, IDEA lovers masih bisa mengonsumsi telur 4-5 minggu dari tanggal pengemasan, namun bakteri yang menyebabkan keracunan makanan seperti Salmonella dan E-coli lama kelamaan bisa terus bertambah.
Sebelum disimpan di kulkas, cuci bersih telur untuk menghilangkan kotoran ayam yang masih menempel dan mungkin mengandung bakteri.
Telur yang dibekukan bisa bertahan sampai satu tahun, namun jangan memasukkannya ke dalam freezer secara utuh.
Jika ingin membekukan, pisahkan bagian kuning dan putih telur terlebih dahulu.
Jika kita ingin menyimpan sisa makanan yang mengandung telur, Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) menyarankan untuk menyimpannya dalam kulkas dan harus dihabiskan tak lebih dari tiga hari.
Telur yang sudah direbus matang bisa disimpan dalam kulkas sampai satu minggu.
Sementara telur yang dibeli dalam kemasan karton bisa tetap disimpan di tempatnya saat disimpan dalam kulkas.
Daya tahannya bisa sampai 4 bulan.
Tanda kondisinya bagus
IDEA lovers bisa mengetahuinya dengan melihat bentuk dan baunya.
Baca Juga:Lantunan Dzikir Tak Henti Disuarakan, Begini Suasana Gedung Pakuan Saat Jenazah Eril Akan Dimakamkan
Jika telur berbau tidak enak pada kulitnya atau setelah kita pecahkan, jangan memakannya.
Perhatikan juga kulit telur dengan teliti.
Jika bagian cangkangnya terlihat licin ini bisa menandakan bakteri.
Retak kecil pada cangkang juga bisa menjadi jalan masuk kuman.
Sementara jika bagian kulitnya terlihat ada bubuk itu menunjukkan jamur.
Telur yang mengandung Salmonella mungkin terlihat dan berbau normal, karenanya perhatikan apakah telur tersebut sudah lama disimpan atau belum.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)