IDEAonline -Pihak keluarga merasa janggal atas meninggalnya Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua). Pihak keluarga mengungkap sejumlah luka yang di tubuh Brigadir Yosua.
"Yang luka tembak itu 3 di bagian dekat bahu lalu satunya di tangan," kata tante Brigadir Yosua, Roslin, lewat rekaman video,Senin (11/7/2022).
Presiden RI Joko Widodo menyebut kasus penembakan antaranggota Polri di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo harus diproses hukum. “Ya, proses hukum harus dilakukan,” ujar Presiden secara singkat di sela kunjungan kerjanya di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).
Kematian yang janggal
Keluarga merasa kematian Yosua janggal karena ada luka sayatan di tubuh korban. Selain itu, Keluarga mengatakan dua jari Yosua juga terputus.
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan merespons soal keluarga Brigadir Yosua yang mempertanyakan soal luka sayat di tubuh Brigadir Yosua. Dia menyebut luka itu diduga akibat gesekan proyektil peluru.
"Ini hasil olah TKP dan bukti-bukti yang ada di lapangan sayatan itu diperkirakan hasil tembakan dari gesekan dari proyektil yang ditembakkan dari Bharada E ke Brigadir J," kata Brigjen Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/7).
Ramadhan mengatakan luka tersebut bukan disebabkan senjata lain seperti senjata tajam (sajam) dan lain-lain. Dia mengatakan Brigadir J melepas tembakan sebanyak 7 kali, dan Bharada E sebanyak 5 kali.
"Bukan (karena senjata lain)," kata Ramadhan.
"Kalau luka tembaknya ada 7, tetapi ada satu tembakan yang mengenai dua bagian, seperti contoh ketika dia tembakan tangan dia tembus," ujarnya.
Kronologi penembakanBrigadir Yosua
Sebelumnya Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, menjelaskan motif penembakan tersebut karena Brigadir J atau Yosuadiduga ingin melakukan pelecehan kepada istri Kadiv Propam.
"Jadi, Brigadir Yosua masuk kamar Ibu Kadiv Propam. Dia ingin melakukan tindakan pelecehan," ujar Brigjen Ramadhan di Mabes Polri.
"Peristiwa singkat seperti ini. Saat itu saudara Brigadir Yosua berada atau memasuki rumah salah satu Pejabat Polri di perumahan dinas di Duren Tiga," kata Ramadhan kepada wartawan, Senin (11/7/2022).
Setelah itu, lanjut Ramadhan, Barada E yang tengah bertugas menjaga rumah menegur keberadaan korban di rumah dinas tersebut.
Tiba-tiba, Brigadir Yosua mengeluarkan senjata apinya dan menembakannya ke arah Barada E.
Baca Juga:Anda Tidak Akan Pernah Terlalu Terlambat untuk Mengikuti Tren Desain Dapur Berikut!
"Saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," jelasnya.
"Akibat penembakan yang dilakukan Barada E itu mengakibatkan Brigadir Yosua meninggal dunia," ungkapnya.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)