IDEA-Online–Dalam rangka menyuarakan semangat perbaikan lingkungan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, Jayaboard bersama firma arsitek Arkitekton Limatama akan menghadirkan instalasi arsitektur bertajuk “Melting Iceberg”.
Instalasi tersebut akan dipamerkan pada pameran arsitektur ARCH:ID.Sebagai informasi, pameranyang digarap olehIkatan Arsitek Indonesia (IAI) tersebut akan diselenggarakan pada 14-17 Juli 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
Presiden Direktur JayaboardAhmad Hamdanimengatakan,pembuatan instalasi Melting Iceberg sejalan dengan tema besar ARCH:ID yang mengangkat tentang kepedulian lingkungan.
Ia menjelaskan, material yang digunakan untuk membangun instalasi Melting Iceberg diproduksi dan diolah dengan mengutamakan konsepsustainabilitydaneco-friendly.
Baca Juga: 29 Tahun Konsisten Berkarya, Jayaboard Kembali Raih Dua Penghargaan di Ajang Top Brand Award 2022
“Bahkan, nantinya (material) bisa didaur ulang sehinggaless-waste. Pembangunan instalasi Melting Iceberg juga menunjukkan bahwa produk-produk Jayaboard mampu membantu para arsitek merealisasikan imajinasi desainnya,” kata Ahmad dalam keterangan resmi yang diterima IDEA, Senin (11/7/2022).
Menurut Ahmad, partisipasi Jayaboard dalam gelaran ARCH:ID juga menjadi salah satu wujud komitmenperusahaanuntuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melaluimaterialyang mendukung konstruksiramah lingkungan dan berkualitas tinggi.
Ahmad pun berharap, instalasi Melting Iceberg dapat membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap krisis iklim yang mengancam kelestarianBumi, serta mendorong pola hidup yang lebih baik dan berkelanjutan demi memperbaiki kondisiplanet yang ditinggali manusia tersebut.
Sementara itu, Kepala Arkitekton Limatama Chiquita Pitono menjelaskan, instalasi Melting Iceberg menjadi sebuah langkahaktifuntukmeningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak nyata dari krisis iklim bagi kelangsungan hidup manusia.
Baca Juga: Wujudkan Studio Musik Impian nan Sederhana di Rumah, Intip Inspirasinya dari Musisi Ello
Dampak tersebut meliputi meningkatnya suhu bumi yang mengakibatkan es di kutub mencair dan debit air laut terus meningkat, serta perubahan cuaca yang ekstrem sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam.
Tak hanya itu, krisis iklim juga dapat mengacaukan intensitas dan arah angin. Intensitas dan arah angin tak menentu dapat mengakibatkan banjir, erosi, dan pemutihan karang (bleaching) di laut.
“Instalasi Melting Iceberg menyajikan pemandangan yang dramatis dari proses mencairnya gunung es. Semua dibentuk dalam komposisi dan evolusi pola yang variatif,” jelas Chiquita.
Selain itu, Melting Iceberg juga turut merepresentasikan harapan dan semangat perubahan melalui aksi sederhana.
Chiquita menuturkan, instalasi Melting Iceberg akan menampilkan visual stalaktit yang dibuat menggunakan kombinasi papan gipsum Jayaboard yang ramah lingkungan dan sustainable.
“Struktur (stalaktit) juga dibuat dengan sistemknockdownsehingga mudah dipindahkan dan menjaga jiwa dari instalasi itu sendiri,” imbuhnya.
Adapun jenis papan gipsum yang digunakan untuk menyusun pola stalaktit pada instalasi Melting Iceberg adalah papan semenexteriorDurock, papan gipsumhomogenioustanpa lapisan kertas Fiberock,dan papanceilingdengan motif perforasi Jaya Akustik Panel.
Material-material tersebut akan dikreasikan menjadisebuah pola stalaktit yang menjadi ciri khas dari pegunungan es. Melting Iceberg diharapkan akan memukau pengunjung, baik dari kalangan arsitek maupun pecinta arsitektur.
Jayaboard juga akan menghadirkan rangkaian talkshow dan kompetisi berhadiah pada event ARCH:ID. Untuk memperoleh informasi selengkapnya, kunjungi tautan ini.