IDEAonline-Masih ingat dengan presenter kondang nan lucu ini? Ya, Indra Safeera!
Indra merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan dr. Salman Tisnawijaya dan dr. Emmy M. Salman, mulai dikenal di dunia hiburan televisi sejak pertengahan tahun 1990-an.
Indratampil dalam acara komedi garapan Harry de Fretes Hari-Harimau di ANTV tahun 1995.
Indra pernah dikenal sebagai pembawa acara terkenal di sejumlah stasiun televisi. dan sempat menjadi pembawa acara Kiss di Indosiar tahun 1996, Korek Si Indra (ANTV, 1998), dan Ngobras (SCTV, 2000).
Dilansir dari laman Gridpop.ID, Indra dikenal sebagai salah satu publik figur yang penuh senyum dan selalu melontarkan joke-joke segar.
Presenter ini meninggal dunia pada tahun 2013 silam.
Saat itu suasanannya cerah di Perumahan Bulak Rantai, Kramat Jati, Senin (1/9/2003), tidak mampu membendung suasana mendung di salah satu rumah.
Tampak banyak wajah sedih terlihat di sana, menunduk lesu di depan jenazah.
Di depannya sudah terbaring dengan tenang presenter kondang Indra Safera yang telah dibalut dengan kain kafan.
Presenter ini memang terlihat pucat, namun senyumnya masih terlihat.
Bisa jadi senyum itu pula yang membuat keluarganya berusaha tegar, termasuk sang ibunda tercinta.
“Maafkan kesalahan Indra, ya,” tutur dr. Emmy.
Jabat tangan erat Emmy menandaskan usaha kerasnya untuk menguatkan diri. Begitu pun dengan Kiki, si bungsu.
Ia juga berusaha tegar.
“Mohon doanya,” ucap Kiki.
Ya, panggung hiburan Indonesia kala itu tengah berduka.
Salah satu tokohnya yang penuh bakat, Indra Nuradi Salman yang lebih dikenal dengan nama Indra Safera, telah pergi.
Presenter yang pernah terlibat dalam acara seperti Kiss, Ngobras, Selimut, dan Hari-Harry Mau ini meninggal setelah dirawat sejak Kamis (28/8/2003) malam di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Minggu (31/8/2003), anak kedua dari pasangan dr. Salman Tisnawijaya dan dr. Emmy ini mengembuskan napas terakhir pada pukul 16.30 karena penyakit lever yang dideritanya.
Penyebab penyakit lever
Penyakit liver bisa diketahui dari beberapa gejala. Akan tetapi, biasanya gejala liver baru akan muncul setelah hati telah mengalami kerusakan dan penurunan fungsi cukup drastis.
Memahami gejala liver juga sangat penting dilakukan agar penyakit ini bisa dideteksi sedini mungkin.
Sebab, jika tak segera ditangani bisa menyebabkan kerusakan hati permanen atau gagal hati, IDEA lovers.
Penyakit liver dapat disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Kondisi ini disebut dengan penyakit hati terkait alkohol. Hal ini terjadi karena alkohol bersifat toksik untuk sel-sel hati, terutama ketika hati menyaring alkohol dari dalam darah.
Melansir alodokter, berikut faktor yang memperburuk penyakit lever:
1. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas2. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan3. Terpapar racun atau zat kimia tertentu4. Menyalahgunakan NAPZA, terutama yang berbagi jarum suntik5. Terpapar darah atau cairan tubuh orang lain6. Sering berganti pasangan dalam hubungan seksual7. Menjalani prosedur pemasangan tato permanen atau tindik8. Menderita diabetes atau peningkatan kadar trigliserida9. Memiliki keluarga yang menderita penyakit liver
Melansir Mayo Clinic, penyakit hati dapat diturunkan (genetik) atau disebabkan oleh berbagai faktor yang merusak hati, salah satunya makanan dengan kadar gula tinggi.
Makanan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi seperti soda, permen, dan makanan pencuci mulut lainnya cenderung mengandung kalori yang tinggi.
Kelebihan kalori menyebabkan pembentukan lemak di dalam hati.
Apabila terus menerus, lever tidak dapat memproses dan memecahkan lemak yang tersimpan di dalamnya, menyebabkan timbunan lemak dalam hati, dan terjadilah perlemakan hati, yang selanjutnya dapat menyebabkan sirosis.
Oleh karena itu IDEA lovers, yuk jaga kesehatan di mulai dari diri sendiri.
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)