Dikasih Tau Tukang Material, Menghitung Kebutuhan Bata Ringan Ternyata Mudah, Tinggal Siapkan Hal Ini

Kamis, 13 Oktober 2022 | 05:30
kompas.com

Cara Menghitung Kebutuhan Bata Ringan, Material Percepat Renovasi

IDEAonline - Bata ringan atau juga disebut bata hebel merupakan salah satu pilihan material yang digunakan untuk pembuatan tembok atau dinding.

Bata ringan atau juga disebut bata hebel merupakan salah satu pilihan material yang digunakan untuk pembuatan tembok atau dinding.

Bata ringan sendiri tergolong material bangunan yang lebih baru daripada bata merah, yang mana keduanya seringkali dibanding-bandingkan.

Bata ringan mempunyai dimensi yang lebih presisi, serta tingkat kerataan yang jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan bata merah.

Kelebihan ini tentunya akan memudahkan dan mempercepat proses pengerjaannya, didukung dengan bobotnya yang tergolong ringan.

Selain itu, bata ringan tidak menggunakan pasir untuk pekerjaan plesteran dan perekat sehingga area proyek lebih bersih.

Baca Juga:Untung Punya Teman Desainer Interior, Begini Cara Padukan Gaya Hidup dengan Desain Rumah Minimalis

Baca Juga:Perhatian! Jangan Letakkan Kasur Menghadap Langsung ke Jendela, Sepele Tapi Bisa Ganggu Kesehatan bahkan Kesetiaan Pasangan

Bata ringan adalah bata yang mempunyai berat yang lebih ringan dibanding dengan yang biasa. Mempunyai densitas sekitar 0,91 gr/cm3.

Material ini juga bisa diekspos selain bata merah ekspos juga.

Pada dasarnya ada 2 macam bata ringan, bata ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC (Cellular Lightweight Concrete).

Untuk menghitung kebutuhan pemakaian bata, IDEA lovers harus menghitung terlebih dulu luas dinding yang akan dibangun.

Cara hitungnya, tentukan keliling ruang kemudian kalikan dengan tinggi ruang.

Setelah itu kalikan luas dinding dengan kebutuhan bata ringan aerasi untuk 1 m2 luas dinding.

Untuk mempermudah, berikut ini contoh perhitungan untuk sebuah ruang dengan ukuran 5 m x 7 m dengan tinggi 3 m.

Keliling ruang

Baca Juga:Bingung Tetangga Tidak Pernah Buang Ampas Kopi, Siapa Sangka Bisa Bermanfaat untuk Usir Hewan Satu Ini!

Baca Juga:Seluas 68 Meter, Ternyata Desain Rumah Minimalis Ini Tak Perlu Lagi Partisi Untuk Ruang Keluarga hingga Dapur

Cara menghitungnya adalah 2 x (P x L) =2 x (5 m + 7 m) = 24 mLuas dinding

Cara menghitungnya adalah Keliling ruang x tinggi ruang = 24 m x 3 m = 72 m²

Kebutuhan bata ringan aerasiBata ringan aerasi untuk 1 m² adalah 0,086 m3.

Secara total kebutuhannya adalah luas dinding dikali bata ringan aerasi untuk 1 m2

Hasilnya, 72 m² x 0,086 m3/m² = 6,12 m3 (pembulatan ke atas menjadi 7 m3)

Dengan ruangan berukuran 5 m x 7 m dengan tinggi 3 m, maka dibutuhkan bata ringan aeras sejumlah 7 m3.

Bila menggunakan bata ringan merk AAC Block Hebel misalnya seharga Rp 750.000/m3, maka dana yang perlu IDEA lovers siapkan adalah sebagai berikut.

Jumlah kebutuhan bata ringan aerasi dikali harga per m3

Baca Juga:Untung Punya Teman Desainer Interior, Begini Cara Padukan Gaya Hidup dengan Desain Rumah Minimalis

Baca Juga:Perhatian! Jangan Letakkan Kasur Menghadap Langsung ke Jendela, Sepele Tapi Bisa Ganggu Kesehatan bahkan Kesetiaan Pasangan

Hasilnya, 7 x Rp 750.000 = Rp 5.250.000.

Harga ini belum termasuk semen perekat dan biaya pemasangan.

Dengan simulasi perhitungan ini, IDEA lovers pun lebih mudah menghitung anggaran pembangunan dan menghindari membeli materiai beton ringan berlebih.

Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.

#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving

(*)

Tag

Editor : Maulina Kadiranti