IDEAonline -Dengan maraknya tren minimalisme dalam desain interior, banyak orang pun mulai ingin beralih ke gaya minimalis dan lebih tepatnya Desain rumah minimalis.
IDEA Lovers mungkin salah satunya.
Pada dasarnya, konsep minimalisme adalah hidup dengan lebih sedikit, atau “living with less”.
Apabila IDEA Lovers ingin mengadaptasi gaya hidup ini dan menerapkan gaya minimalisme ke dalam interior rumah IDEA Lovers, artikel ini akan menjadi permulaan yang baik bagi IDEA Lovers.
Rumah dengan luas 68 Meter
Seperti rumah seluas 68 meter persegi ini.
Dengan luas yang tak terlalu besar, rumah ini ditata dengan cermat sehingga tak membuat penghuninya merasa terkungkung.
Christina Suwardi, seorang desainer interior, punya cara untuk membuat rumah terlihat luas adalah dengan membuat mata penghuninya bisa melihat dengan bebas ke seluruh penjuru rumah.
Tiga trik untuk mewujudkan hal tersebut adalah.
Pertama, ia tidak menggunakan partisi untuk membatasi ruang keluarga dengan dapur.
Partisi membuat ruang terasa sempit karena pandangan penghuni akan dibatasi oleh ruang tertentu saja yang mengaplikasikan partisi.
Kedua, ia tidak menggunakan furnitur yang tinggi, kecuali di kamar tidur.
Sama seperti partisi, furnitur tinggi akan membuat pandangan orang terhalangi.
Ketiga, ia menggunakan cermin di beberapa bagian rumah seperti pada panel di belakang televisi dan boks kulkas di sebelah meja makan.
Cermin mampu “menggandakan” ruang sehingga secara psikologis, orang merasa pandangannya tidak terbatasi.
“Rumah kecil, furnitur yang digunakan harus fungsional,” tukasnya.
Artinya, semua furnitur di sini tak ada yang hanya berupa furnitur pajangan saja, tanpa memiliki fungsi.
Selain itu, ia juga memerhatikan benar ukuran furniturnya.
Sebab menurutnya, furnitur untuk rumah mungil seharusnya customized, disesuaikan dengan ukuran ruang.
Dengan membuat, warna, dan ukuran dapat disesuaikan dengan ruang maka pemakaian ruang dapat maksimal.
"Sementara kalau membeli, biasanya ada sisa ruang yang terbuang sekitar 10-20 cm,” paparnya.
Warna juga sangat memengaruhi tampak ruang.
Agar ruang tampak lebih luas, ia memilih warna terang seperti krem untuk dinding.
Sementara untuk furnitur, ia lebih memilih warna putih.
“Selain memberikan kesan lebih luas, warna putih pada furnitur membuat ia tampak lebih minimalis dan modern,” ujarnya.
Namun untuk kamar tidur utama, Christina memberikan sentuhan lebih cokelat pada salah satu bagian dindingnya.
Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan lebih hangat, sekaligus sebagai aksen ruang.
Sementara pada kamar anak, bagian belakang tempat tidur diberi headboard yang juga berwarna gelap.
Karena luas lahan terbatas, meja makan tidak perlu terlalu besar.
Christina membuat meja makan berbentuk mini bar yang berdekatan dengan area dapur.
Penataan dilakukan serba kompak dan tidak memakan tempat.
Peletakan berbagai alat makan dan penyimpanan makanan di lemari kabinet yang juga sangat berdekatan dengan meja mini bar, dan juga tak terlalu jauh dari dapur.
Kitchen set dibuat berbentuk I.
Walau kecil, ia sudah dapat mewadahi aktivitas memasak, mencuci, dan menyimpan peralatan makan dan dapur.
Namun sayangnya, tidak ada ruang untuk menyimpan lemari es di sana.
Baca Juga:'Alhamdulilah' Enggak Perlu Beli Baru, Begini Cara Perbaiki Kasur Busa yang Mengempis, Mudah!
Christina akhirnya meletakkan lemari es di sebelah meja makan.
Karena meja makan terlihat dari ruang tamu, bagian belakang lemari es akan terlihat dari ruang tamu.
Supaya tersembunyi, dibuatlah boks yang dilapisi cermin.
Dengan boks cermin seperti ini, seakan ruangan “menembus” tanpa membatasi pandangan penghuni.
Peletakkan kaca tidak harus selalu berada di dinding ruangan, namun bisa juga diletakkan atau diolah sehingga menjadi bagian dari furnitur.
Dengan cara ini fungsi ruangan dapat menjadi lebih efektif dan maksimal pemanfaatannya.
Furnitur lapis kaca juga merupakan cara untuk menggandakan ruangan, yang secara tidak langsung dapat memberikan efek lebih luas pada ukuran ruangan.
Seperti halnya di kamar anak yang hanya berukuran2,750 m x 3,250 m, kaca menempel dengan lemari, yang berfungsi sebagai cermin untuk berhias diri.
Kaca ini terletak di pintu lemari yang membuka dan menutup ke luar.
Yang istimewa, optimalnya penggunaan lahan, memunginkan Christina menghadirkan taman sebagai area hijau.
Taman diletakkan di dekat dapur agar terjadi sirkulasi udara dari area dapur menuju taman, dan memudahkan mengeluarkan asap-asap saat memasak.
Pemanfaatan area sisa di bawah tangga menghasilkan kamar mandi mungil.
Di kamar mandi ini pun peletakan shower, closet, serta wastafel-nya diperhatikan agar nyaman dan tak bikin kepala terantuk.
Banyak ya trik yang dilakukan? Ingin mengaplikasikan di rumah IDEA lovers? (Johanna Erly Widyartanti/IDEA)
Cek berita seputar hunian dan inspirasi terkini di websitewww.ideaonline.co.id,Facebook IDEA Online,TikTok IDEAonline,Instagram @ideaonline,Instagram @tabloidrumah, danYoutube IDEA RUMAH.
#Rumahminimalis #Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis #ConsciousLivingIDEA #ConsciousLiving
(*)