Bisnis Properti Serupa dengan Menjual Nasi Goreng

Senin, 23 Juni 2014 | 08:10
Maulina Kadiranti

Bisnis Properti Serupa dengan Menjual Nasi Goreng

iDEAonline.co.id - Pertumbuhan pasarbisnis propertimemang melambat sejak semester dua 2013 dan berlanjut hingga memasuki kuartal II 2014. Namun, pelemahan tersebut ternyata tidak memengaruhi kinerja para pengembang.

PT Modernland Realty Tbk., contohnya. Selama enam bulan berjalan, perseroan tetap melansir produk-produk baru dengan catatan penjualan sudah separuh dari yang ditargetkan.

Demikian Managing Director Urban Development PT Modernland Realty Tbk., Andy K Natanael kepada Kompas.com, Jumat (20/6/2014).

Menurut Andy, bisnis propertiyang ditawarkannya kepada pasar sama halnya dengan "nasi goreng". Kualitas, tampilan, dan "rasa" harus disajikan secara layak dan diterima pasar.Jika produk properti dibuat bagus, maka pengembang pun bisa menjualnya dengan mahal dan tetap laku dibeli konsumen.

"Orang bilang bosan nasi goreng. Tapi, banyak pengusaha nasi orang yang masih ngetop dan laku terus karena menyajikannya dengan baik. Jadi, pengembang yang bisa menyajikan barang dengan baik dan diterima pasar, itu yang tidak mengalami penurunan," ujarnya.

Akhir bulan lalu, Modernland berhasil menjual klaster Missisipi, Jakarta Garden City (JGC), dengan cepat. Pada peluncuran 30 Mei 2014 lalu, hanya butuh empat hingga lima jam, sebanyak 200 unit ludes terjual. Proyek Modernland lain yang menjadi tanggung jawab Andy, seperti Modern Hill dan Kota Modern pun tidak mengecewakan.

"Kira-kira marketing sales-nya sendiri sampai Juni ini sudah mencapai hampir 50 persen dari target Rp 1,7 triliun. Bulan lalu kita sudah capai hampir Rp700 miliar. Ini untuk urban developmentsaja. Saya pegang Kota Modern, Modern Hill, dan Jakarta Garden City," tutur Andy.

Sumber: properti.kompas.com

Editor : Maulina Kadiranti