Motif dan Warna Seragam pada Gorden dan Bantal Bikin Ruang Lebih Hidup

Selasa, 17 Juli 2018 | 08:00
dok. thumbnail-cloud.homeimprovementpages.com

seragamkan ruangan | dok. thumbnail-cloud.homeimprovementpages.com

IDEAonline -Terkadang IDEA Lovers kebingungan mencari benang merah pada satu ruang agar terlihat senada dan kompak. Sebab terlampau banyak pilihan warna dan motif, bisa-bisa malah membuat kita pusing untuk menatanya.

Daripada repot, mengapa kita tidak memilih satu motif, dengan warna beragam, dan mengaplikasikannya di beberapa elemen? Cara ini jitu sekali untuk membuatruang terlihat menyatu.

dok. tinydt.net

seragamkan ruangan | dok. tinydt.net

Lihat gambar di atas. Meski simpel, desain di area ini jutsru terlihat menyatu. Kedua elemen dekoratif pada kain gorden dan sarung bantal tersebut dibuat dari kain yang sama. Perhatikan pengulangan motifnya. Sama sekali tidak ada kesan membosankan, kan?

Baca juga :

Ada Sumur Doa Sedalam 32 Meter, Begini Isi Museum Tsunami Aceh Karya Ridwan Kamil

dok. thumbnail-cloud.homeimprovementpages.com

seragamkan ruangan | dok. thumbnail-cloud.homeimprovementpages.com

Baca juga :

Yuk Kita Intip Hunian Minimalis Tropis Milik Si Cantik Jessica Mila

Pengulangan seringkali dianggap sebagai biang keladi timbulnya kebosanan pada penataan ruang. Padahal kalau pintar memanfaatkan, konsep mengulang atau repetisi, bisa jadi penegasan karakter.

Tak harus motif, menyamakan warna pada gorden, dinding, dan sarung bantal mampu menegaskan karakter ruangan.

dok. rmccc.org

seragamkan ruangan | dok. rmccc.org

Baca juga :

Gugudan Luncurkan Video Klip di Bali, Ini Salah Satu Kaffe yang Dijadikan Syuting!

Trik untuk mengaplikasikan pengulangan motif, adalah memberi jeda. Pengulangan motif diaplikasikan pada pernak-pernik yang tidak menjadi pusat perhatian. Sedangkan elemen yang lebih besar atau lebar ukurannya, yang kerap jadi perhatian utama.

Selain lebih aman, aplikasi warna polos sekaligus menjadi jeda antara motif di gorden dengan motif di perabot lainnya. Dengan demikian, pengulangan motif tidak terlihat terlalu monoton.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya