IDEAonline -Pemilihan atau perpaduan yang kurang tepat dijamin tampilan taman kurang bagus. Maka pemilihan hardscape dan softscape harus selaras.
Bagaimana memadukan hardscape dan softscape?
Kenali karakter
Setiap benda memiliki karakter. Begitu pula dengan hardscape dan softscape. Contoh, kolam (hardscape). Bentuk dan tekstur kolam bervariasi. Ada yang berbentuk persegi dengan tekstur yang rata. Ada juga yang bentuk dan tekturnya tak beraturan mirip alam liar.
Baca juga :
Berlafadz Ayat Suci Al-Quran, Begini Tampilan Rumah Milik Denada yang Jarang Terekspos
Yuk Kenalan dengan Arsitektur Gotik, Gaya Arsitektur dari Perancis
Menumpahkan Kopi di Karpet? Begini Cara Mudah Membersihkannya!
Meski sama-sama berbentuk kolam, keduanya memiliki karakter berbeda. Yang persegi dengan tekstur rata akan lebih cocok ditempatkan di taman bergaya minimalis. Yang tak beraturan lebih cocok untuk melengkapi taman bergaya tropis.
Untuk tanaman (softscape), jenis yang berdaun rimbun lebih tepat ditanam untuk melengkapi taman tropis. Ini karena gaya tropis itu identik dengan suasana lebat, teduh, dan adem. Sebaliknya pada taman minimalis, jenis yang berdaun lurus dan tidak rimbun lebih banyak diaplikasikan.
Perhatikan proporsi
Tidak ada patokan mati soal proporsi hardscape dan softscape. Perbandingan keduanya bisa sesuai selera dan gaya yang ingin dibangun. Jika ingin membangun taman kering, kita akan lebih banyak menggunakan hardscape.
Sebaliknya ketika membangun taman tropis. Komposisi softscape bisa jadi lebih banyak.
Hal lain menyangkut proporsi ini adalah masalah ukuran hardscape atau softscape. Ukuran keduanya mesti disesuaikan dengan luas taman secara keseluruhan. Jangan sampai ukurannya terlalu besar atau malah terlalu kecil jika dibandingkan dengan ukuran taman.
Perhatikan juga jumlah hardscape atau softscape. JikaIDEA Lovers ingin di pinggir kolam ada patung, tetapkan jumlahnya berdasar kebutuhan. Jika hanya sebagai aksen, minimalkan jumlahnya.