IDEAOnline -Keramik terbuat dari tanah dan bahan-bahan inorganik yang tidak mengandung logam.
Setelah dibentuk, bahan-bahan keramik dibakar dengan ketinggian suhu tertentu (rata-rata hingga 1.000ºC) hingga memiliki kekuatan yang diinginkan.
Menurut proses pembentukan keramik ada dua.
Pertama adalah extrured, yaitu proses pembentukkan keramik dengan cara membasahi bahan-bahan terlebih dahulu.
Kemudian digiling sampai halus, ditekan melalui cetakan/celah hingga berbentuk panjang yang mengikuti proses pemotongan.
Kedua adalah Powder pressed, yaitu proses pembentukkan keramik, yang setelah bahan-bahan dicampur air, dilakukan penggilingan.
Setelah dijadikan powder (bubuk) dengan sistem spray drying, ditekan dalam tekanan tinggi pada cetakan.
Pembakaran tersebut mengakibatkan partikel yang ada pada bahan keramik menjadi satu kesatuan yang lebih solid dibandingkan bahan-bahan penutup lantai lainnya (misalnya tegel, teraso, bahkan marmer sekalipun).
Baca juga : Tinggal di Perkebunan, Ini Dia Rumah Jose Mujica yang Disebut Presiden Termiskin di Dunia
Baca juga : Cocok Untuk Freelancer, Coworking Space ini Dijamin Bikin Kamu Nyaman
Karena pori-pori keramik begitu kecil, air tidak mudah menyerap ke bagian permukaan keramik.
Dengan demikian, mencegah terbentunya bercak yang sulit dihilangkan.
Kelebihan lain keramik adalah ukuran yang bervariasi.
Ukuran ini berlaku secara internasional, misalnya 20 cm x 20 cm, 30 cm x 30 cm, atau 40 cm x 40 cm.
Banyaknya ukuran tersebut memberikan peluang kepada pemilik rumah membuat pola pemasangan yang variatif.
Baca juga : Wow, Rumah Ini Dibangun Hanya 6 Jam dan Harganya Cuma 400 Ribu!
Baca juga :Ini Dia Trik Ruang Dapur Terasa Warm and Homey ala @erstiarinny
Di samping itu, keramik juga mempunyai banyak motif.
Mulai dari yang polos, seperti putih, sampai yang berwarna-warni.
Motifnya pun ada juga yang berbentuk mozaik.
Pengembangan selanjutnya, keramik ada juga yang dibentuk bagian permukaannya mirip material alami seperti kayu, bambu, granit, dan batu candi.
Teknologi memungkinkan pula desain tersebut dibuat dengan motif random (acak).
Artinya, antara motif yang satu tidak selalu sama dengan yang lain.
Alhasil, gurat-gurat pada keramik bermotif kayu akan tampil seolah-olah dari kayu betulan.
Pengembangan yang disebut di atas itu benar-benar membuat keramik memudahkan pengguna.
Harga material alami yang umumnya lebih mahal, cara perawatannya yang lebih repot, teratasi dengan kehadiran keramik.
Material parikasi bisa tampil seelok material alami.
Baca juga : Timnas Kalah Lawan Palestina, Ternyata Indonesia Punya Rumah Sakit Megah di Jalur Gaza
Teknologi pula yang membuat keramik dapat dibuat dengan kualitas tinggi.
Dengan teknologi terbaru, terdapat keramik yang bukan saja mampu menahan beban yang berat tanpa rusak atau tergores, tetapi juga tahan terdapat cairan kimia.
Ini penting untuk kamar mandi yang kerap dibersihkan menggunakan cairan-cairan kimia.
Keramik juga ada yang antinoda, termasuk terhadap sabun dan sampo yang biasanya cukup sensitif terhadap permukaan lantai. (*)
Baca juga : Mengenal Sirih Gading, Tanaman Tahan Banting yang Bisa Menyerap Racun di Udara