IDEAonline - Neno Warisnan mendapatkan penghadangan dari ratusan orang pada Sabtu (25/8/2018) sore.
Seperti dilansir Kompas.com, Neno Warisman dihadang di gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II.
Oleh sebab itu, Neno Warisman akhirnya memutuskan kembali pulang ke Jakarta dengan pesawat dari bandara yang sama.
BandaraSultan Syarif Kasim II (SSK II) merupakan bandara yang berada di Provinsi Riau.
Lokasi bandara sangat strategis dengan pusat jantung ibu kota Pekanbaru.
Baca Juga:Inilah 5 Bandara yang Masuk daftar 100 Terbaik, Soeta Salah Satunya!
Dikutip dari laman resmi bandara, bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru merupakan bandara peninggalan Sejarah dari zaman kemerdekaan melawan penjajah Belanda dan Jepang.
Saat itu disebut “Landasan Udara” dimana landasan tersebut masih terdiri dari tanah yang dikeraskan dan digunakan sebagai Pangkalan Militer.
Pada tahun 1960 Pemerintah mengoperasikan bandara ini menjadi bandara Perintis dan mengubah nama dari Landasan Udara menjadi “Pelabuhan Udara Simpang Tiga”.
Pada tahun 2013, oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bandara Sultan Syarif Kasim II dinobatkan sebagai Bandara dengan Toilet terbersih skala Nasional.
Bandara dengan standar internasional ini memili desain bangunan sangat kental dengan budaya melayu.
Baca Juga:Sambut HUT ke-73 RI, Bandara Soekarno Hatta Sulap Terminal 3 Jadi Tempat Perlombaan
Bandara ini mengacu pada konsep yang diilhami oleh burung Serindit.
Burung Serindit adalahsatwa langka endemik yang merupakan simbol fauna Riau, yang melambangkan semangat, enerjik dan kontinuitas.
Bentuk aerodinamis dari kepak sayap burung Serindit nan kaya akan warna, menghadirkan analogi desain yang dinamis dari bandara SSK II.
Sedangkan pada atap bangunan, memiliki nuansa Islami yang diterjemahkan dengan adanya bentuk kubah. (*)