IDEAonline-Meski terdampak guncangan gempa pada Jumat (28/9/2018) lalu, salah satu perumahan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tidak mengalami kerusakan.
Perumahan ini bernama Kelapa Gading, yang juga merupakan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Perumahan ini awalnya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (1/10/2018).
Dilansir dari Kompas.com, Suparman, yang merupakan Direktur Utama PT Abdi Jasa Developer, menuturkan, "Saya sudah menyiapkan prasasti untuk ditandatangani Pak Jokowi.
Baca Juga : Percantik Interior Rumahmu Dengan Desain Wallcovering Koleksi Terbaru
Persiapan lainnya juga sudah kami lakukan selama lebih kurang 1,5 bulan.
"Tapi, saya mendapat kabar peresmian urung dilakukan dan peringatan Hapernas juga dibatalkan," pada Selasa (2/10/2018).
Perumahan yang menjadi pilihan utama masyarakat berpenghasilan rendah ini dibangun sesuai dengan acuan spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah dan bersubsidi.
Jadi bisa diakses dengan mudah dan murah oleh masyarakat.
Baca Juga : Menyeramkan! Kaca Apartemen Ini Terjatuh dari Ketinggian 76 Meter dan Menimpa Pejalan Kaki di Bawahnya
Perumahan Kelapa Gading ini dibangun di atas lahan seluas 82 hektar dengan kapasitas 6.500 rumah.
Dari total kapasitas tersebut, yang sudah dikembangkan sekitar 1.900 unit, 430 unit di antaranya dikembangkan tahun 2018 ini dengan jumlah realisasi 380 unit.
Walaupun tidak jadi diresmikan oleh Presiden Jokowi, ia tidak merasa kecewa.
Alasannya karena perumahan yang sudah dikembangkan sejak 2012 ini memiliki sesuatu yang patut dibanggakan.
Baca Juga : Renovasi Kamar Anak? Intip Inspirasi Desain Kamar Anak Laki-laki Ini
Dikutip dari hasil reportase kompas.com yang meninjau langsung ke perumahan ini, di bagian blok rumah subsidi untuk MBR tidak terlihat ada kerusakan fisik pada bangunan.
Retak-retak pada bangunan rumah hanya terlihat pada bagian rumah yang sudah ditambah sendiri oleh sang pemilik rumah.
Seperti pada rumah milik suami istri Muhammad Sabri dan Dasriani.
Rumah tipe 36 milik pasangan ini tetap kokoh berdiri.
Baca Juga : Inspirasi Desain Teras Rumah, Hanya Dengan Pot Dari Pipa Bekas
Bagian yang rusak terdapat pada bagian dapur yang mengalami retak rambut.
"Kami menambahkan sendiri bangunan dapur ini. Karena waktu itu tanah di belakang masih luas. Jadi kami manfaatkan sekalian," kata Sabri.
Sabri dan Dasriani membeli rumah ini pada tahun 2017 dan mulai menempatinya empat bulan lalu.
Mereka membeli rumah subsidi ini karena termotivasi oleh promosi yang ditawarkan pengembang serta kemudahan pembayaran.
Lalu, apa sih rahasianya?
Baca Juga : Ulah Sang Mertua Bikin Netizen Prihatin, Rio Dewanto Gunakan Banyak Benda Ini di Rumahnya!
Suparman menjelaskan, rumah di Perumahan Kelapa Gading ini bisa bebas retak dan rusak walaupun diguncang gempa karena dibangun dengan fondasi batu kosong.
Batu kosong ini berfungsi sebagai penyeimbang gerakan jika terjadi getaran kuat yang disebabkan oleh gempa.
Fondasi batu kosong ini terdiri dari campuran batu dan pasir tanpa semen yang ditempatkan pada lapisan paling bawah bagian dasar bangunan.
Selain itu, menurut Suparman, pihaknya membangun Perumahan Kelapa Gading berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca Juga : Inspirasi Desain Rumah Berkonsep Split Level, Tampak Luas dan Lega
"Kami pakai besi ukuran 10 SNI. Tiang kolom ada sedikit modifikasi, jika spek pemerintah 15 x 15, kami gunakan 10 x 20," jelasnya.
Sebagai rumah subsidi untuk MBR, Perumahan Kelapa Gading dapat bantuan prasarana sarana umum (PSU) berupa jalan lingkungan bercor beton.
Sementara fasilitas umum dan sosial, seperti tempat ibadah (masjid), sekolah, lapangan olahraga dan taman, disediakan oleh PT Abdi Jasa Developer.(*)
Baca Juga : 800 Rumah Hancur di Kecamatan yang Terdampak Gempa dan Tsunami Palu Terparah