Atap Baja Ringan Lebih Aman dengan Tukang Tersertifikasi Resmi

Kamis, 25 Oktober 2018 | 13:30
Emilia/IDEA

Sertifikasi tenaga pasang baja ringan kerja sama Kementerian PUPR dan Tata Logam

IDEAonline - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) bekerja sama denganPT Tata Logam Lestari, produsen produk rangka atap baja ringan, melakukan sertifikasi tenaga pemasang baja ringan.

Sertifikasi kali ini untuk pertama kalinya diadakan langsung di Balai Material dan Peralatan Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerial PUPR, Jakarta Pusat.

Sertifikasi diikuti 79 tukang berpengalaman dari berbagai wilayah, tak cuma dari Jakarta dan sekitarnya tapi juga dari luar Jawa seperti Lampung dan Bengkulu.

Tina Handayani, Sales & Marketing General Manager, PT Tata Logam Lestari mengungkapkan para perserta tersebut beberapa ada yang diundang ada pula yang mendaftarkan dirinya sendiri. "Kami melakukan pengumuman lewat sosial media, supaya makin banyak tenaga pemasang yang tahu program sertifikasi ini," ungkap Tina.

Baca Juga : Sebelum Ambruk, Ini Tips Membeli Atap Baja Ringan

Sebelumnya Tata Logam sudah beberapa kali melakukan program sertifikasi tenaga pemasang baja ringan.

Namun Tina mengungkap, acara sertifikasi yang berlangsung tanggal 23-24 Oktober 2018 ini menarik lebih banyak peminat karena lokasi dan sertifikatnya yang dikeluarkan langsung oleh Kementerian PUPR.

"Jadi sertifikatnya terasa lebihafdol dan bisa bermanfaat buat tenaga pemasang yang ingin bekerja di proyek konstruksi milik pemerintah," kata Tina.

PT Tata Logam Lestari selain sebagai penilai, dalam proses sertifikasi ini juga membuatkan modul penilaian untuk sertifikasi.

Baca Juga : Kementrian PUPR dan Tata Logam Gelar Sertifikasi Tenaga Pemasang Baja Ringan

Menurut Johannes Tambunan, dari bidang manajemen mutu USTK Provinsi DKI Jakarta, modul tersebut jadi skema dasarprogram sertifikasi tenaga pemasang baja ringan yang termasuk salah satu program baru di Kementerian PUPR.

"Sertifikasi tenaga pasang baja ringan menjadi salah satu bagian program sertifikasi 7 juta tenaga kerja yang targetnya harus terpenuhi tahun 2019 mendatang," ungkap Johannes.

Emilia/IDEA
Emilia/IDEA

Perwakilan dari Kementerian PUPR dan PT Tata Logam Lestari dalam sesi tanya jawab program sertifikasi tenaga pasang baja ringan

Diya Eka Wicaksana, dari Balai Material dan Peralatan Konstruksi PUPR menambahkan, program sertifikasi ini diharapkan akan memunculkan tenaga-tenaga pemasang yang andal untuk keselamatan konstruksi pembangunan.

Proses sertifikasi sendiri terdiri dalam beberapa tahap, yakni proses pembekalan teori, wawancara, dan praktik.

Dalam uji praktik sendiri, 2 lembaga pemerintahan tersebut dengan PT Tata Logam berkolaborasi sebagai tim penilai.

Menurut Diya terdapat beberapa poin penting yang harus dipenuhi tenaga pemasang yang mengikuti tes.

Baca Juga : Ketahui 5 Hal Ini Bila Ingin Ganti Rangka Kayu jadi Baja Ringan

Diantaranya keterampilan dan perilaku. Diya mengatakan, kalau salah satunya tidak terpenuhi, maka orang tersebut tidak bisa lulus.

"Penilaian perilakumisalnya dilihat dari kesiapan diri dengan memakai peralatan keamanan dan kebersihan saat bekerja," kata Diya.

Menurut Diya dan Johannes yang terlibat langsung dalam proses penilaian, peserta sudah memiliki pengalaman dan cukup baik dalam melakukan tes.

"Hanya saja mereka kadang kesulitan ketika harus mengerjakan pemasangan sesuai dengan ukuran yang baku," kata Johannes.

Emilia/IDEA
Emilia/IDEA

Tenaga pemasang baja ringan dilatih untuk bisa mengukur kosntruksi dengan tepat sesuai standar baku untuk menjamin keamanan

Lewat program sertifikasi ini diharapkan tenaga pemasang baja ringan tidak lagi menggunakan ukuran yang asal ketika memasang baja ringan.

Sebab, bila ukuran tidak pas maka kekuatan rangka jadi taruhannya. Bisa-bisa atap ambruk meskipun sudah menggunakan produk berkualitas sekalipun.

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya