Secepat kilat, Teknologi Ini Mampu Membangun Rumah Hanya 5 Hari!

Rabu, 31 Oktober 2018 | 20:00
enterpreneur

Renovasi rumah

IDEAonline - Pada umumnya, membangun rumah dari awal sampai akhir butuh waktu berbulan-bulan.

Namun, PT Tata Logam Lestari melakukan inovasi terbaru berupa teknologi atau sistem pembangunan rumah yang begitu cepat.

Dialah DOMUS dengan komponen struktur dinding memakai kanal U dan rangka atap baja ringan

Sara Agustriana

Bangun rumah hanya 5 hari

Inilah yang membuat Domus sebagai bangunan permanen yang tak hanya cepat, tetapi kuat, tahan gempa sekaligus cantik tampilannya.

Dengan teknologi yang dimilikinya tersebut, Domus diklaim mampu membangun rumah hanya dengan 5 hari saja.

Baca Juga : Atap Baja Ringan Lebih Aman dengan Tukang Tersertifikasi Resmi

Teknologi Domus bisa diaplikasikan untuk bangunan rumah tinggal, pasar, ruko, pabrik, gudang, dan lain-lain.

Dengan kemampuan kecepatannya dalam proses membangun tersebut menjadikan Domus sebagai teknologi yang cocok dalam membangun rumah bagi korban bencana alam.

Seperti gempa di Lombok lalu.

Teknologi Domus ini sudah dilakukan.

Baca Juga : Korban Gempa Lombok Meninggal Tertimpa Reruntuhan, Kurangi Resikonya Dengan Material Ini

Sara Agustriana

Inilah huntara, hunian sementara yang bisa dibangun hanya 2 hari

Namun, belajar dari pembangunan rumah pasca gempa di Lombok bahwa masyarakat memerlukan waktu guna memulihkan trauma akibat gempa.

Maka dibutuhkan hunian sementara (huntara) yang siap dialih fungsikan menjadi hunian tetap (huntap) dalam waktu singkat dan memiliki konsep berkelanjutan, sehingga tidak ada huntara yang mubazir dalam pembangunannya.

Bila Huntara Domus standar dengan luas bangunan 36 M2 bisa dibangun dalam waktu 2 hari saja, maka Huntap Domus bisa dibangun dalam waktu 5 hari

Baca Juga : Kaca Rumah Tahan Gempa dan Aman dari Pencurian, Ini Materialnya

Untuk mengubah hunian sementara menjadi hunia tetap, yang dilakukan hanya dengan mengganti material dindingnya saja.

Jadi, jika diperuntukkan sebagai hunian sementara, maka material dinding yang digunakan bisa mengikuti ketersediannya yang ada misal bilik bambu, panel gypsum, triplek, spandek atau bahkan bisa memakai terpal.

Sebaliknya, jika ingin diubah menjadi hunian tetap, maka tinggal ubah material dindingnya menggunakan baja ringan.

Material baja ringan ini sudah terkenal dengan proses yang cepat, mudah, dan tentu saja tahan gempa.

Namun, jika merasa tidak lagi memerlukan hunian sementara, maka sangat bisa huntara ini dibongkar lalu disimpan dan bisa digunakan lagi jika terjadi bencana. (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya