Saksi Bisu Masa Kolonial, Begini Cantiknya Kota Lama Semarang dan Kemegahan Arsitektur Eropa

Kamis, 01 November 2018 | 07:30
IDEAonline/Rebbiyah

Kota Lama Semarang

Laporan Reporter IDEAonline, Rebi
IDEAonline -Kolonialisme Belanda di Indonesia yang terjadi dalam waktu cukup lama membuat peninggalan kolonialisme di Indonesia cukup banyak, tidak terkecuali peninggalan arsitektur.
IDEAonline/Rebbiyah

Kota Lama Semarang

Peninggalan arsitektur peninggalan kolonial Belanda tersebar di wilayah-wilayah yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Semarang.
Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 .

Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek.

Baca Juga : Sekaligus Ruang Tamu, Simak Penataan Ruang Keluarga di Lahan Mungil

Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat.

Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.

Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare.

IDEAonline/Rebbiyah

Kota Lama Semarang

Baca Juga : Kontrol Tagihan Listrik Dengan AC LG DUALCOOL with Watt Control

Dilihat dari kondisi geografi, tampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga tampak seperti kota tersendiri dengan julukan "Little Netherland".

Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi.

Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kukuh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.

IDEAonline/Rebbiyah

Kota Lama Semarang

Bangunan peninggalan Belanda ini menyimpan kemegahan sekaligus kejayaan masa lalu. Bangunan dengan arsitektur Belanda ini di antaranya Gereja Blenduk, Jembatan Mberok, PT Pelni, PT Perkebunan, Kantor Gabungan Koperasi Batik Indonesia, dan masih banyak lagi. (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya