Salah Pilih Pengembang Bikin Investasi Rugi, Ternyata Ini Tips Dari Pendiri Crown

Selasa, 06 November 2018 | 19:45
Johanna Erly W./Properti Arc By Crown

Pengembang dengan reputasi tinggi akan mengutamakan kualitas proyek untuk kepuasan konsumennya.

Laporan wartawan IDEA, Johanna Erly Widyartanti

IDEAOnline - Crown Group, perusahaan properti Australia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan properti, investasi property, dan hotel.

Sejak perusahaan ini didirikan 22 tahun yang lalu, Crown Group telah berhasil menyelesaikan pembangunan utama di lokasi terbaik Sydney termasuk Bondi, Bondi Junction, Parramatta, Ashfield, Epping, Homebush, Newington, Pennant Hills dan Rhodes dan terakhir Viking by Crown, sebuah hunian vertikal 10 lantai di Waterloo.

Iwan Sunito, pendiri Crown Group. dalam bincang khusus dengan wartawan IDEA, Johanna Erly Widyartanti, di acara Media Trip 2018 di Sydney, memberikan tips memilih pengembang agar aman berinvestasi properti di Sydney.

Baca Juga : Wajib Diketahui, Ini Dia Jenis-Jenis Sertifikat Kepemilikan Properti

Morris McLennan : Red SquareMedi
Morris McLennan : Red SquareMedi

Pendiri Crown Group yang selalu menetapkan standar yang tinggi untuk kualitas proyeknya.

1. Pengalaman Puluhan Tahun

Soal pengembang, Iwan berpesan agar memilih pengembang punya pengalaman berpuluh-puluh tahun.

“Bikin gambar bagus gampang, tapi bikin gedung bagus belum tentu bisa. Semua keahlian ga bisa satu kali dibangun. Skill dan kemampuan itu dibangun lama,” tambahnya.

Baca Juga : 5 Properti Ini Jadi Incaran Crazy Rich Asians, Ada Yang Senilai Rp 522 Miliar

2. Keberadaan Proyek

Lebih lanjut Iwan pun menambahkan, cek apakah pengembang akan menetap terus setelah proyek selesai atau tidak.

“Banyak properti baru, beli tanah kemahalan, terus membangun properti. Akhirnya agar tetap untung, mematok harga tinggi tapi kualitas bangunan (material, dll) rendah, dan selesai proyek, langsung pergi dari sini,” tambahnya.

Baca Juga : Dituntut Kembalikan Dana, Ini Tanggapan Pengembang Apartemen K2 Park

3. Menawarkan Nilai Lebih

“Beli properti bukan karena dolar per meter persegi saja (harga), tapi juga beli emosional value,” ujar Iwan.

Membangun emosional bisa dilakukan melalui desain. Nyaman tidak ketika masuk rumah.

Sebuah hunian, sangat mungkin harganya sama, tapi kenyamanan yang didapatkan berbeda.

"Itu semua dipengaruhi oleh desain," ujar Iwan.

Terkait dengan desain ini, bisa ditentukan oleh reputasi arsitek yang mendesain, pilihan material yang berkualitas, finishingnya, detail yang sempurna untuk kenyamanan penggunaan dan bertinggal, dan keleluasaan lahan dan layoutnya.

Bahkan, tak hanya terkait dengan masalah fisik dan tampilan, pengembang yang menawarkan value lebih, juga akan memikirkan sisi sosial bagi penghuni dalam bertinggal sehingga akan menghadirkan ruang-ruang komunal (digunakan bersama) untuk sosialisasi penghuninya.

Baca Juga : Ingin Memulai Bisnis Properti? Simak Dulu 3 Tips Ini Agar Sukses

Johanna Erly W./Properti EastLakes by Crown
Johanna Erly W./Properti EastLakes by Crown

Desain menjadi nilai lebih bagi sebuah investasi properti.

4. Proyek Terbangun Sesuai Janji

Di Australia, pembeli mendapat keamanan saat membeli properti.

"Mereka membayar 10% DP, sisanya dibayarkan setelah gedung 85% jadi atau layak huni. Hal ini memberi jaminan keamanan. Uang ga bakal hilang. Jika bangunan tidak selesai, maka uang dikembalikan. Karena uang 10% DP bukan disimpan oleh pengembang tapi oleh suatu lembaga terpercaya,” ujar Iwan.

Hal ini memberi kepastian, uang yang sudah dibayarkan konsumen tidak bakal hilang.

Selanjutnya Iwan mengatakan, pembiayaan pembangunan, 70% dari pinjaman bank dan 30% ditanggung pengembang.

Bank punya keahlian mengukur progres pembangunan, jika tidak beres pembangunannya, maka progres uang tak diberikan.

Inilah yang menjadi kontrol dan kepastian bahwa proyek pasti terbangun, dan konsumen tak dirugikan. (*)

Baca Juga : Inilah Deretan Properti Dato Sri Tahir yang Baru Saja Kunjungi Palu

Editor : Alfa