Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Oecologia, Putri Malu “ingat” karakteristik masing-masing kontak, dan jika dianggap bukan ancaman, ia tak akan menghabiskan energi untuk melipat daun.
Perilaku ini adalah khas hewan, mereka tidak hanya menerima informasi, tapi mungkin menggunakannya di masa depan melalui sistem saraf.
Baca Juga : Bertato, Melly Goeslaw Sempat Dikira Mualaf, Tampilan Rumahnya Bikin Kamu Geleng Kepala
Perilaku reaksi tanaman, dengan mempertimbangkan data historis, pertama kali dijelaskan dalam kasus ini.
Studi terbaru dilakukan oleh spesialis dari State University of New York di Albany.
Mereka mempelajari bahwa Mimosa pudica dapat membedakan musuh potensial dengan baik.
Dalam eksperimen tersebut, tanaman melepaskan aroma busuk ketika seseorang melakukan kontak dengan akar-akarnya atau robekan tanaman dari tanah, tapi sentuhan dari kayu, kaca atau logam tidak memicu respons tersebut.
Senyawa yang dihasilkan tanaman tersebut untuk memproduksi aroma antara lain sulfur dioksida, asam methylsulfinic, asam piruvat, asam laktat dan thioformaldehyde.
"Ini cukup menakjubkan bahwa akar tanaman mampu membedakan antara berbagai bentuk materi sedemikian rupa untuk menanggapi jari manusia di satu sisi, tapi tidak menanggapi benda yang terbuat dari kaca atau logam di sisi lain," kata Rabi Musah, salah satu ahli kimia yang terlibat studi tersebut dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga : Tinggalkan Keluarga, Mark Sungkar Pilih Nikahi Gadis 45 Tahun Lebih Muda, Rumahnya Jadi Sorotan!
Pertanyaannya, tentu saja, adalah mengapa tanaman itu mampu memberikan reaksi berbeda.
Ilmuwan menemukan tonjolan mikroskopis pada akar yang muncul terkait dengan emisi.