Follow Us

3 Cara Memilih Material untuk Renovasi, Aman Tanpa Merusak Lingkungan

Alfa - Sabtu, 01 Desember 2018 | 20:25
Cat dengan pengecer air tidak berbau sehingga setelah furnitur dicat maka furnitur itu bisa langsung diletakkan di dalam ruangan tanpa takut cat akan mengeluarkan bau.
bitmacltd.com

Cat dengan pengecer air tidak berbau sehingga setelah furnitur dicat maka furnitur itu bisa langsung diletakkan di dalam ruangan tanpa takut cat akan mengeluarkan bau.

IDEAonline - Material ramah lingkungan jika bahan pembentuknya, proses produksinya, hingga pemakaiannya tidak merusak lingkungan.

Konsep rumah ramah lingkungan dilihat tak hanya dari aspek desainnya saja.

Pemakaian material yang digunakan untuk membangun rumah tersebut juga harus ramah lingkungan.

Artinya, material tersebut dalam proses produksinya tidak merusak lingkungan yang ada.

Menurut Ir Eko Prawoto, M. Arch., arsitek yang terkenal dengan karya rumah ramah lingkungan ini berujar bahwa sebuah material dapat dikatakan ramah lingkungan tak hanya dilihat dari proses produksinya saja tetapi dilihat juga dari pengaruh material tersebut terhadap lingkungan setelah material tersebut terpakai pada bangunan.

Baca Juga : Furnitur Berbahan Material Gabus, Ramah Lingkungan dan Dapat Didaur Ulang

Material kayu misalnya.

Jika kayu digunakan secara tepat sesuai dengan kodratnya- penggunaannya setara dengan masa tumbuhnya-maka kayu tersebut dapat dikatakan sebagai material ramah lingkungan.

Lantas, material ramah lingkungan seperti apa yang bisa diaplikasikan?

Berikut cara menggunakan dan memilih material saat renovasi rumah yang ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan.

Baca Juga : 12 Plus Minus Beton Ringan, Material Dinding Rumah Pengganti Bata

Halaman Selanjutnya

1. Menggunakan material sisa
1 2 3 4

Editor : Alfa

Latest