Mereka menemukan, seperempat sol sepatu yang sudah dites, ternyata positif mengandung serangga kecil yang menyebabkan kram perut yang menyakitkan.
Bahkan para peneliti menunjukkan, bakteri dapat berkembang lebih baik di sepatu daripada di toilet.
Sementara itu, sebuah penelitian yang dilakukan di University of Arizona telah mempelajari bakteri pada sepatu.
Baca Juga : Tampak Tak Biasa, Bangunan Hotel di Tengah Hutan Ini Justru Berbentuk UFO
Menemukan, 440.000 unit bakteri menempel pada sol sepatu dalam waktu dua minggu.
Tidak hanya itu, para peneliti juga menemukan ketika seseorang berjalan di atas lantai yang bersih, bakteri dapat mencemari lantai lebih dari 90 persen dari waktu.
"Jika Anda mengenakan sepatu selama lebih dari sebulan, 93 persen akan memiliki bakteri feses di bagian bawahnya. Kami juga menemukan E. coli.
Kejadian umum (96 persen) bakteri coliform dan E. coli di luar sepatu menunjukkan kontak yang sering dengan bahan feses, yang kemungkinan besar berasal dari lantai di toilet umum atau kontak dengan kotoran hewan di luar ruangan," ungkap Dr. Charles Gerba, profesor mikrobiologi dan ilmu lingkungan di Universitas Arizona, yang mempelajari bakteri di bagian bawah sepatu.
Baca Juga : Meski di Tengah Kota, Rumah Tampil Cantik dengan Taman yang Asri
Menurut CDC, meskipun bakteri ini biasanya tidak berbahaya, beberapa bakteri lainnya dapat membuat sakit, menyebabkan pneumonia dan penyakit pernapasan, diare atau infeksi saluran kemih.
"Jika Anda mengalami gangguan sistem kekebalan atau memiliki masalah alergi, sebaiknya melepas sepatu Anda, karena sepatu juga terdapat jamur dan alergen seperti serbuk sari."
Oleh karena itu, agar terhindar dari risiko tersebut ada baiknya jangan memakai sepatu ke dalam rumah ya IDEA Lovers.