IDEAonline - Sebuah restoran Maroko yang terselip di sisi jalan yang tenang dekat Times Square, hidup dengan percakapan-percakapan.
Hampir 20 orang berkeliaran di sekitar dua meja yang penuh dengan makanan dan minuman sambil tertawa-tawa.
Namun siapa sangka, itu adalah sebuah Kafe Kematian, tempat segala hal tentang kematian diperbincangkan dengan terbuka.
Ya, tidak seperti kafe kebanyakan yang melibatkan pembicaraan kecil dengan orang asing.
Di sini yang terjadi adalah renungan filosofis tentang kehidupan pasca kematian hingga komponen fisiologis kematian.
"Ketika tubuh sekarat ada banyak ... sekresi," kata Tanya, seorang perawat yang bekerja di unit perawatan intensif di rumah sakit setempat.
"Kami kadang-kadang memberi pasien obat untuk mencoba mengeringkan dan menghentikan mereka dari guncrukan."
Baca Juga : 5 Tahun Terbaring karena Sakit, Begini Kondisi Mak Nyak dan Huniannya yang Memprihatinkan
"Apakah itu yang mereka sebut kematian berderik?" Seseorang bertanya dari seberang meja.
Namun tidak semua pengunjung Cafe Death atau Kafe Kematian itu berasal dari profesi yang berhubungan dengan kematian.