IDEAonline -Biro arsitektur dan desainer interior berbasis di Tangerang Selatan, Banten, Studio Air Putih merancang kantor dari serangkaian bata merah yang disusun di sekitar halaman yang ditanami pepohonan.
Kantor yang didirikan oleh Denny Gondo dan Joke Roos sebelumnya berbasis di daerah perumahan dan dipindahkan ke pinggiran kota yang didefinisikan oleh campuran tipologi bangunannya.
Baca Juga : Ingin Ubah Dekorasi Ruangan di Rumah? Ikuti Tren Interior Tahun 2019, Yuk!
Sumber inspirasi utama untuk desain kantor berasal dari konteks sekitarnya, di mana sebagian besar bangunan terbentang dan berukuran sedang.
Studio Air Putih pun mengatur kantor tersebut dari kumpulan volume material dengan proporsi yang bervariasi dan diposisikan di sekitar halaman terbuka yang ditanami beberapa pohon.
Ruang terbuka di tengah bangunan menyediakan area pribadi bagi karyawan untuk bekerja di bawah naungan pepohonan, atau di meja besar di bawah kanopi kantilever.
Baca Juga : 6 Jenis Fobia yang Berkaitan dengan Rumah, Cek Apakah Kamu Mengidap Salah Satunya?
Strukturnya dibalut seluruhnya oleh bata merah, dengan exposed concrete atau beton ekspose yang digunakan untuk beberapa elemen fungsional.
Permukaannya yang seragam menciptakan rasa konsistensi dan menyatukan keseluruhan skema.
"Penggunaan batu bata sebagai bahan utama bangunan memberikan karakteristik," kata studio tersebut.
Bata memberikan kesan yang baik terhadap penekanan dan peleburan dengan lingkungan sekitarnya pada saat bersamaan.
Baca Juga : Inspirasi Dapur Mungil di Ruang Tengah, Tetap Cantik dan Terasa Lapang
Di pintu masuk jalan, baja corten atau baja dengan penampilan berkarat yang diapit oleh jendela melengkapi nada bata dan membentuk permukaan yang kokoh dan memisahkan bangunan dari sekitarnya.
Permukaan beraspal mengarah ke serangkaian setapak dari konkret dengan kanopi yang menandai pintu masuk ke ruang kantor.
Studio Air Putih percaya, produktivitas karyawan akan meningkat dengan meminimalkan pandangan eksternal.
Dengan demikian, sebagian besar area utama diterangi dari atas dan menampilkan jendela yang terlihat di dinding bata.
Pengecualiannya adalah lounge dan area pertemuan yang dilapisi jendela besar dan pintu yang terbuka ke platform beton menghadap ke halaman.
Karyawan yang membutuhkan perubahan pemandangan pada siang hari didorong untuk bergerak atau menggunakan ruang luar sebagai alternatif tempat kerja.
Halaman ini diapit satu sisi oleh sebuah layar yang terdiri dari pilar batu bata dengan lebar yang bervariasi yang menciptakan pola mencolok cahaya dan bayangan saat diterangi dari bawah pada malam hari.
Baca Juga : Bukan Beton, Rumah Ini Terbuat dari Serat Ganja, Pertama di Dunia!
Sebuah palet bahan sederhana yang digunakan dalam keadaan mentah diterapkan di seluruh bangunan untuk melengkapi struktur batu dan baja yang terbuka.
Cahaya alami mencapai interior melalui jendela dan penerangan yang diposisikan dengan hati-hati, seperti yang ada di atas tangga dengan tapak logam yang kantilever dari dinding bata. Di beberapa area yang lebih penting, lembaran marmer diaplikasikan ke dinding dan lantai untuk mengenalkan detail permukaan yang lebih alami dan mewah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Studio Air Putih Rancang Kantor "Tak Biasa"