IDEAonline - Villa Khatulistiwa, sebuah desain rumah karya Thomas Pradipta berhasil meraih juara 1 dalam Mitra 10 Architecture Design Competition 2018 yang bertemakan Tropical Contemporary House kategori mahasiswa.
Pengumuman juara kompetisi dilaksanakan pada Sabtu, (15/12) di Mitra10 Q-Big BSD, Tangerang setelah sebelumnya diadakan presentasi karya dari masing-masing finalis.
Dalam presentasi karya di hadapan juri, Thomas menjelaskan bahwa ide desain Villa Khatulistiwa muncul dilatarbelakangi fenomena urban sprawling yang ada di Bandung.
Urban sprawling sendiri dikenal sebagai fenomena pemekaran kota ke daerah-daerah di sekitarnya secara tidak terstruktur, acak, tanpa adanya rencana. Dengan kata lain, perdesaan yang menjadi perkotaan.
Karena terjadi tanpa adanya rencana yang matang, fenomena ini membuat beberapa daerah di Bandung terutama Bandung utara dan selatan kehilangan ruang-ruang hijau dan ruang-ruang resapan air.
Baca Juga : Juara 1 Mitra 10 Architecture Design Competition: Permaculture House, Rumah Mandiri yang Hemat Energi
Hal ini tidak lain karena lereng-lereng asri di daerah tersebut berubah menjadi pemukiman yang tidak terancang dengan baik.
Ini mengakibatkan daerah tersebut menjadi rawan banjir ketika musim hujan dan rawan kekeringan ketika musim kemarau.
Villa Khatulistiwa didesain sedemikian rupa agar mampu merespon kondisi lingkungan sekaligus kondisi iklim Bandung dengan memperhatikan faktor keberlanjutan.
Desain rumah ini mencoba menggabungkan antara kenyamanan visual, kenyamaman termal dan kenyamanan audial.
Desain dibuat dengan mencoba menghadirkan pengalaman unik melalui pembauran ruang luar-dalam dengan memanfaatkan bukaan yang besar.
Villa Khatulistiwa dibuat di tapak lereng gunung dengan kemiringan 12 derajat dengan extensive green roof yang bertujuan mengembalikan ruang hijau dari tapak yang ditempati.