Seseorang yang mirip Abe Lincoln menjulurkan lidah, sementara yang lain mengulurkan tangan mereka ke atas, seolah-olah memohon orang yang lewat untuk masuk.
Karakter buatan Rönkkönen mewakili beragam budaya, agama, dan ritual.
Ketika ia membuat beragam karyanya, ia menghindari dunia luar dan hanya mencari tahu melalui buku-buku yang ia baca.
Sementara mereka mencerminkan daya tarik dengan dunia luar.
Patung-patung itu juga memberikan pandangan sekilas ke kehidupan Rönkkönen yang pernah melakukan yoga pada tahun 1960-an.
Baca Juga : Hanya Dengan Satu Jutaan Anda Bisa Bangun Museum SendirI, Begini Caranya!
Rönkkönen pernah mengatakan bahwa seluruh taman adalah monumen untuk mengenang tubuh mudanya.
Di luar taman ini, para ahli tidak tahu banyak tentang niat artistik Rönkkönen namun pembuatan karyanya tidak pernah berhenti.
Area kebunnya juga menjadi rumah bagi patung-patung anak-anak muda, pria dan wanita, yang berjongkok melakukan kegiatan sehari-hari mereka.