IDEAOnline- Mengisi kegiatan selama liburan akhir tahun bersama anak bisa dilakukan dengan mengajak mereka memasak bersama di dapur.
Namun, banyak orang enggan melakukan ini.
Biasanya mereka menganggap memasak adalah kegiatan berbahaya karena harus berhubungan dengan benda tajam, api, dan listrik, menjadi alasannya.
Padahal memasak sesungguhnya merupakan ketrampilan yang bermanfaat, bahkan bisa menjadi sarana mengajarkan banyak hal kepada anak.
Tak sedikit pula ketrampilan memasak yang dilatih sejak dini, menjadi sumber mata pencaharian di masa depan bagi si anak.
Dengan memasak, anak bisa tahu tentang makanan yang dia konsumsi, bahannya maupun proses membuatnya.
Baca Juga : Inspirasi Desain Dapur Serba Putih, Area Memasak Sekaligus Tempat Ngopi
Memasak pun memberi kesempatan bagi orang tua untuk mengenalkan kepada anak, jenis-jenis makanan yang bergizi, bersih, dan juga makanan yang tak baik untuk dikonsumsi.
Bahkan dengan melakukan kegiatan bersama-sama di dapur dapat mengakrabkan hubungan orang tua dan anak.
Jadi, tak ada salahnya melibatkan anak dalam kegiatan memasak di dapur. Beberapa tips berikut bisa dicoba.
Ketahui juga nilai positifnya bagi anak.
Baca Juga : Tidak Seindah yang Dibayangkan, Putri Diana Seringkali Makan di Dapur, Intip Tampilan Apartemen Miliknya
1. Memilih Masakan
Memilih jenis masakan.
Persiapkan bahan dan resep pembuatannya bersama-sama.
Bila perlu ajak anak berbelanja bahan-bahan yang diperlukan.
Nilai positifnya, meningkatkan kemampuan kosakata anak.
Mereka bisa mengenal aneka jenis bahan makanan, membedakan satu dengan lainnya, mengerti nama setiap jenisa bahan yang digunakan.
Tepung, telur, gula, garam, mungkin hal yang biasa bagi orang dewasa, namun untuk anak, ini merupakan hal yang baru.
Baca Juga : Awas! Bersentuhan dengan Bahan Masakan Ini Panci Aluminum Jadi Racun
2. Jaga Keamanan dan Ajarkan Kebersihan
Memotong makanan masih riskan buat anak karena harus menggunakan pisau dan benda tajam.
Persiapkan bahan masakan dalam keadaan siap dimasak (sudah disiangi dan dipotong).
Terangkan alasan mengapa sebuah bahan harus dibersihkan dan dicuci, dipotong, atau ditumbuk.
Usahakan juga anak tidak langsung berhubungan dengan kompor (api) dan listrik, namun terangkan mengapa sesuatu perlu direbus, mengapa yang lain tidak.
Nilai positifnya, anak bisa belajar tentang sebuah konsep: panjang-pendek, tebal-tipis, kotor-bersih, kasar-halus, mentah-matang.
Anak juga belajar tentang aneka bentuk dari perbedaan potongan setiap bahan.
Mereka juga memahami tentang hubungan sebab dan akibat.
Dengan direbus masakan akan matang, dengan menumbuk bumbu akan halus.
Baca Juga : Tak Cukup Satu Lampu, 4Jenis Lampu Ini Bisa Cegah Kecelakaan di Dapur
3. Berikan Contoh dan Biarkan Anak Melihat
Biarkan anak pertama kali melihat apa yang Anda lakukan.
Tunjukkan dengan jelas bagaimana cara bekerja dengan aman.
Misalnya bagaimana membalik makanan di penggorengan, mengaduk sayur di panci, mengaduk adonan, atau memasukkan bumbu.
Ciptakan suasana nyaman agar anak tak bosan.
Baca Juga : Inspirasi Desain Interior Nuansa Peranakan, Dengan Sentuhan Rantang
Beri kesempatan anak untuk mencicipi masakan dan minta pendapatnya dan beri tahu bumbu apa yang harus ditambahkan.
Nilai positifnya, mengajar ketajaman panca indera.
Anak bisa belajar rasa dan aroma—membedakan perbedaan rasa gula dan garam, membaui aneka rempah bumbu; merasakan perbedaan struktur kasar dan lembut ketika membuat adonan.
Baca Juga : Ruangan Jadi Ceria, Intip 4 Inspirasi Desain Karpet untuk Kamar Anak
4. Menyajikan Makanan
Latih anak untuk menghidangkan makanan secara benar dan baik di meja makan.
Setelah itu ajak keluarga makan bersama, dan katakan bahwa masakan itu adalah hasil karya buah hati Anda bekerja sama dengan.
Maka anak akan bangga dan termotivasi untuk memasak menu lainnya di kemudian hari.
Nilai positifnya, mengajarkan anak tentang menghargai orang lain, memberikan yang terbaik buat orang lain, juga memahami tentang kerja sama. (*)
Baca Juga : Safe Slice, Ajarkan Anak untuk Terlibat Proses Persiapan Makanan