Ini bukan kali pertama para peneliti mencoba menguji daya “pendengaran” tanaman.
Sebuah studi pada tahun 2014 bahkan menemukan bahwa Arabidopsis yang masih sekeluarga dengan kubis mampu membedakan bunyi ulat mengunyah dengan suara angin.
Ketika mendengar bunyi rekaman ulat, tanaman tersebut memproduksi lebih banyak racun kimia.
“Kita sering kali meremehkan tanaman karena respons mereka tidak terlihat. Tapi daun ternyata merupakan pendeteksi getaran yang sangat sensitif,” ucap penulis utama studi tersebut, Heidi Appel yang juga seorang ilmuwan lingkungan di University of Toledo.
Selain itu, fenomena “dengungan polinasi” juga bisa menjadi bukti bahwa tanaman bisa mendengar.
Beberapa jenis lebah seperti Bombus morio dapat berdengung dengan frekuensi tertentu untuk menstimulasi pelepasan serbuk sari.
Baca Juga : Dua Kasur yang Mencurigakan Dicekal Petugas Penjaga Perbatasan, Ternyata Isinya Tak Disangka!
Jadi, perlukah Anda menyetel musik klasik agar sayur bayam di kebun dapat tumbuh lebih cepat?
Gagliano berkata bahwa bunyi-bunyi yang disengaja oleh manusia justru dapat memblokir saluran informasi di antara tanaman, misalnya saat mereka perlu memperingatkan satu sama lain tentang serangga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tanaman Juga Bisa “Mendengar”, Ini Buktinya