Dengan program swasembada WC ini, kata Dedi, semua warga bergotong-royong untuk membangun WC mandiri.
"Praktis tidak ada biaya tukang. Inilah kenapa kami mengatakan pembangunan jamban termurah," ujar dia.
Beberapa tahunsebelumnya, menurut Dedi, masyarakat memiliki perilaku yang buruk soal sanitasi.
Baca Juga : Inspirasi Desain Organik Dengan Ekstensi Warna Untuk Kamar Tidur Anak
"Prilaku ini didukung karena ketidaktahuan warga tentang pentingnya memiliki jamban sehat dan biaya yang terpikirkan mahal," katanya.
Sebanyak 68.000 keluarga di Lampung Selatan tidak memiliki jamban sehat.
"Tetapi sekarang setelah mendapat edukasi soal sanitasi kini, 14.000 dari 22 desa telah memiliki jamban mandiri," ujar Dedi.
Bupati Lampung Selatan Zainuddin Hasan mengatakan, program swasembada WC memanfaatkan dana desa.
"Warga yang tidak memiliki uang untuk membangun jamban bisa meminjam lewat BumDes," katanya.
Ditahun 2018, Lampung Selatan mendeklarasikan open defication free (ODF) terbebas dari buang air besar sembarangan.(*)